"Kalau negara, memang Singapura ini sudah 10 tahun terakhir selalu menjadi investor nomor satu di Indonesia. Nilainya pada triwulan ketiga ini adalah US$ 5,5 miliar," tutur Rosan dalam konferensi pers di Gedung Barli Halim, Kementerian Investasi/BKPM Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).

Rosan mengungkapkan, tren investasi Singapura di Indonesia terus merangkak naik dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, saat ini nilainya jauh lebih tinggi dibanding triwulan III 2021.

"Kalau kita lihat trennya kita ambil dari kuartal III 2021. Kita lihat angkanya dari US$ 2,5 miliar, naik ke US$ 3,8 miliar, naik ke US$ 4,4 miliar, Alhamdulillah sekarang di US$ 5,49 miliar," paparnya.

Selanjutnya, Hongkong menjadi penyumbang investasi nomor dua setelah Singapura. Nilai investasi Hong Kong di Indonesia sebesar US$ 2,24 miliar. Disusul China dengan nilai investasi sebanyak US$ 1,86 miliar.

Malaysia menempati peringkat keempat penyumbang investasi di Indonesia. Malaysia berinvestasi sebesar US$ 0,99 miliar. Kemudian, ditutup oleh Amerika Serikat dengan jumlah investasi sebanyak US$ 0,84 miliar.

Sementara itu, realisasi penanaman modal asing (PMA) pada triwulan III 2024 didominansi oleh sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan nilai US$ 3,03 miliar. Kemudian disusul oleh sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan besaran US$ 2,02 miliar.(***)

Sumber: Cakaplah