www.riau12.com
Selasa, 14-Oktober-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Gemilang! Siswa Riau Boyong 12 Medali di OSN 2025, Bukti Kualitas Anak Negeri Lancang Kuning | 15:58 WIB - DPRD Riau Desak Pemprov Segera Sahkan RKPD 2026, Khawatir Pembahasan APBD Molor | 15:50 WIB - Muammar Alkadafi: Alih Status PPPK Jadi PNS Tak Timbulkan Beban Fiskal, Anggaran Sudah Ada | 15:36 WIB - Dana Siap, Dokumen Tak Lengkap: DPRD Riau Soroti Keterlambatan Gaji Guru ASN | 15:18 WIB - Banjir Tak Kunjung Usai, Pemko Pekanbaru Siapkan Sistem Biopori untuk Kurangi Genangan | 14:52 WIB - Pengemis Raup Rp18 Juta per Bulan di Pekanbaru, Ekonom: Ini Bukan Lagi Soal Sosial, tapi Bisnis!
 
Ini Alasan Tingginya Angka Pengangguran dari Lulusan Sarjana di Indonesia
Jumat, 04-10-2024 - 13:20:19 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - Lulusan sarjana di Indonesia masih banyak yang menganggur. Tingginya angka pengangguran dari lulusan sarjana ini bahkan berkontribusi secara signifikan di Tanah Air.

Pengamat ekonomi sumber daya manusia dari Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Delfia Tanjung Sari, menilai kecenderungan lulusan strata-1 atau sarjana yang menganggur dikarenakan kecenderungan memilah-milah pekerjaan yang didambakan.

"Setelah tamat biasanya mereka langsung menginginkan pekerjaan tertentu, dan cenderung milih-milih," katanya, dikutip dari Suara.com, Jumat, 4 Oktober 2024.

Menurut Delfia, pencari kerja pemula cenderung selektif dan berekspektasi tinggi, karena merasa belum mempunyai beban seperti pencari kerja yang sudah menikah.

"Mereka ini merasa belum punya tanggung jawab karena masih single. Jadi, kalau pun belum mendapatkan pekerjaan yang diinginkan mereka tidak terlalu memikirkannya," katanya.

Karakteristik pencari kerja di usia muda, kata dia, masih didominasi laki-laki. Sedangkan perempuan, lebih cenderung menangkap peluang yang ada, sebelum mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

"Jadi, kelompok pencari kerja usia muda ini lebih ke ego pribadi. Mereka merasa sarjana layak mendapatkan pekerjaan yang lebih," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I Unand Prof Syukri Arief mengemukakan, tingginya lulusan sarjana yang menganggur tersebut tercermin pada data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) lulusan.

"Ini menjadi tantangan kampus, bagaimana melahirkan lulusan yang siap kerja dan memiliki jiwa entrepreneur," kata dia.

Bila dibandingkan pada Februari 2021, BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,26 persen. Tahun 2022, angka pengangguran terbuka turun menjadi 5,83 persen.

Pada Februari 2023 tingkat pengangguran terbuka kembali turun menjadi 5,45 persen.(***)

Sumber: Riauonline



 
Berita Lainnya :
  • Ini Alasan Tingginya Angka Pengangguran dari Lulusan Sarjana di Indonesia
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved