Penipu Manfaatkan AI Kian Marak, Modus Menelpon Mirip Dengan Suara Orang Sekitar Kita
Minggu, 22-09-2024 - 12:50:40 WIB
Riau12.com- Penipuan yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin meluas. Modus yang digunakan juga kian rumit, salah satunya melalui kloning suara.
Bayangkan, Anda tiba-tiba menerima telepon dari seseorang yang suaranya sangat familiar, mungkin dari seorang sahabat atau anggota keluarga. Mereka meminta bantuan finansial dalam situasi yang mendesak, sehingga Anda merasa perlu segera membantu. Namun, suara tersebut ternyata hanyalah hasil rekayasa AI.
Penipuan berbasis AI yang mampu meniru suara kini menjadi ancaman serius. Di Inggris, Starling Bank memperingatkan bahwa hanya dengan rekaman tiga detik dari suara seseorang, misalnya dari video yang diunggah di media sosial, penipu bisa menciptakan tiruan suara yang sangat meyakinkan.
Dengan suara buatan tersebut, para penipu bisa berpura-pura menjadi orang yang dekat dengan korban dan melakukan panggilan untuk meminta uang.
Dalam survei terhadap lebih dari 3.000 orang dewasa, Starling Bank menemukan lebih dari seperempat responden mengaku telah menjadi sasaran penipuan kloning suara AI dalam satu tahun terakhir.
Lebih memprihatinkan lagi, hampir setengah dari mereka tidak mengetahui adanya penipuan semacam ini. Bahkan, 8% diantaranya menyatakan akan mentransfer uang apabila dihubungi oleh seseorang dengan suara yang terdengar seperti orang yang mereka kenal, meskipun situasinya tampak mencurigakan.
Lisa Grahame, Kepala Keamanan Informasi di Starling Bank, menyoroti banyaknya orang tidak menyadari risiko dari suara yang mereka unggah secara daring.
"Orang-orang sering mengunggah konten yang berisi rekaman suara mereka di internet, tanpa menyadari bahwa hal tersebut dapat digunakan oleh penipu," jelasnya.
Seiring dengan kemajuan AI yang semakin mahir dalam meniru suara manusia, kekhawatiran terkait potensi penyalahgunaannya terus meningkat.
Di awal tahun ini, OpenAI, perusahaan di balik chatbot ChatGPT, meluncurkan alat replikasi suara yang dinamai Voice Engine. Namun, alat tersebut belum dirilis untuk publik karena kekhawatiran mengenai potensi penyalahgunaan suara sintetis tersebut.(***)
Sumber: Cakaplah
Komentar Anda :