www.riau12.com
Selasa, 14-Oktober-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Gemilang! Siswa Riau Boyong 12 Medali di OSN 2025, Bukti Kualitas Anak Negeri Lancang Kuning | 15:58 WIB - DPRD Riau Desak Pemprov Segera Sahkan RKPD 2026, Khawatir Pembahasan APBD Molor | 15:50 WIB - Muammar Alkadafi: Alih Status PPPK Jadi PNS Tak Timbulkan Beban Fiskal, Anggaran Sudah Ada | 15:36 WIB - Dana Siap, Dokumen Tak Lengkap: DPRD Riau Soroti Keterlambatan Gaji Guru ASN | 15:18 WIB - Banjir Tak Kunjung Usai, Pemko Pekanbaru Siapkan Sistem Biopori untuk Kurangi Genangan | 14:52 WIB - Pengemis Raup Rp18 Juta per Bulan di Pekanbaru, Ekonom: Ini Bukan Lagi Soal Sosial, tapi Bisnis!
 
Dibayangi Sentimen Perekonomian Global, BI Perkirakan Nilai Tukar Rupiah di Kisaran Rp 15.300-Rp.15.700
Kamis, 29-08-2024 - 08:57:21 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PEKANBARU- Bank Indonesia (BI) memperkirakan nilai tukar rupiah berada dalam kisaran  Rp 15.300 sampai Rp 15.700 pada 2025 dibayangi sentimen perekonomian global, khususnya terkait kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Angka ini berbeda atau lebih baik dari asumsi pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sebesar Rp 16.100 per dolar AS.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan BI memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga acuan 50 basis poin pada 2024 dan turun 75 basis poin pada 2025.

Kondisi tersebut akan meningkatnya aliran modal asing dari negara maju ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

“Dengan demikian, inflow ke emerging market, termasuk Indonesia juga meningkat dan US Treasury 10 tahun itu kami perkirakan turun. Itu bisa mendorong inflow,” ucap Perry dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Perry mengatakan fundamental Indonesia termasuk kuat, karena pertumbuhan ekonomi terjaga di kisaran 5% dan inflasi sesuai target 2,5% plus minus 1%.

“Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inflasi rendah memberikan persepsi positif bagi investor untuk menanamkan investasi di Indonesia,” kata Perry.

Sementara itu, imbal hasil surat berharga negara (SBN) tetap akan menarik jika yield US Treasury 10 tahun tahun depan kemungkinan pada 3,6%.  

BI konsisten melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan, termasuk dalam penerbitan SBN dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“Hal yang perlu diwaspadai defisit transaksi berjalan naik menjadi 0,1%-0,9% dari PDB (produk domestik bruto), mungkin tahun depan agak melebar di kisaran 0,5%-1,3% dari PDB, itu beberapa yang kita waspadai,” terang Perry. (***)

Sumber: Cakaplah



 
Berita Lainnya :
  • Dibayangi Sentimen Perekonomian Global, BI Perkirakan Nilai Tukar Rupiah di Kisaran Rp 15.300-Rp.15.700
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved