Menurut Andi Rachman ini, kunjungan 64 juta wisatawan setiap tahunnya seharusnya sudah bisa menjadi dasar bagi pihak perbankan untuk mulai menancapkan jam terbang di sana.

"Jangan hanya perkebunan dan migas yang dibiayai, coba lirik potensi di pariwisata, karena ini industri yang besar, ada potensi 64 juta kunjungan wisatawan untuk di Asean saja," kata Andi.

Menurutnya, Riau memiliki banyak objek pariwisata unggul yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Perbankan dapat mendorong pengembangan pariwisata dengan membiayai dan mendukung berbagai program atau kegiatan pariwisata yang diselenggarakan masyarakat.

Lewat langkah ini ekonomi setempat akan terus bergerak dan tentunya membutuhkan dukungan pembiayaan dari perbankan agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.

"Didukung perbankan dan untuk masyarakat tempatan akan digarap oleh pemerintah, dengan kolaborasi diharapkan bisa mengangkat potensi besar ini," katanya.

Riau juga telah memiliki iven pariwisata bertaraf internasional. Diantaranya seperti Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Bakar Tongkang di Rokan Hilir, Berselancar Ombak Bono di Pelalawan, hingga kegiatan tahunan balap sepeda Tour de Siak.(r12/hr)