Nilai Tukar Rupiah Semakin Melemah Terhadap Dolar AS,BI Bakal Naikan Suku Bunga Acuan
Rabu, 19-06-2024 - 15:50:40 WIB
Riau12.com-JAKARTA- NILAI tukar rupiah semakin melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Bahkan, pekan lalu rupiah menyentuh level Rp16.400. Jika tidak segera dilakukan intervensi, beban fiskal dan impor makin berat.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyatakan, bank sentral negara-negara maju yang tergabung dalam G7, khususnya AS, bakal cenderung menahan penurunan suku bunga acuan tahun ini. Kondisi tersebut menimbulkan ketidakpastian.
Selain itu, Cina sebagai salah satu mitra dagang penting Indonesia tengah mengalami turbulensi. Terutama di sektor properti dan permintaan domestik yang belum pulih. ‘’Sentimen itu memberatkan kinerja ekspor kita,’’ ungkap Bhima saat dihubungi JPG, Selasa (18/6).
Menurut dia, pelemahan nilai tukar rupiah akan berdampak pada kredibilitas dan disiplin fiskal. Sejalan dengan banyaknya beban anggaran pada 2025. Perlu dicermati akan terjadi pelebaran defisit sehingga Indonesia lebih banyak lagi menerbitkan surat utang. Kondisi itu berpengaruh terhadap ekspektasi pengembalian surat utang dalam jangka panjang.
‘’Itu juga jadi sentimen yang kurang bagus bagi rupiah. Terutama saat ini banyak perusahaan yang bagi-bagi dividen dan sebagian besar mungkin langsung ditransfer ke valas (valuta asing). Jadi, itu juga membuat permintaan dolar AS cenderung mengalami lonjakan,” jelas lulusan University of Bradford tersebut.
Bhima menilai, secara historis memang rupiah cenderung terus melemah. Masalahnya, pelemahan tahun ini agak lebih cepat.
Analis pasar modal Hans Kwee menyebutkan, inflasi AS per Mei 2024 sebesar 3,3 persen secara year-on-year (YoY). Angka itu lebih rendah dari bulan sebelumnya di level 3,4 persen YoY. ‘’Data ini meningkatkan harapan pemotongan bunga oleh The Fed (bank sentral AS). Tapi, pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell dalam Komisi Perbankan di Senat AS mengejutkan pelaku pasar karena memproyeksikan target inflasi serta suku bunga yang berbeda dengan dot plot Maret 2024,” ujarnya kepada JPG tadi malam.
Menurut dia, bank sentral AS itu mungkin hanya akan melakukan sekali pemangkasan Fed funds rate di akhir tahun. Hans juga memproyeksikan Bank Indonesia berpotensi menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pekan ini akibat pelemahan nilai tukar rupiah. ”IHSG berpeluang menguat dengan support di level 6.713 sampai 6.639 dan resistance di 6.821 hingga 6.932,” katanya. (***)
Sumber: Riaupos
Komentar Anda :