Hadiri KTT Asean-Australia, Jokowi Tagih Investasi Australia di Indonesia
Rabu, 06-03-2024 - 15:15:57 WIB
Riau12.com-Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia di Melbourne Convention and Exhibition Center, Melbourne, Australia. Dalam pidatonya Jokowi menagih investasi Australia di Indonesia.
Jokowi ingin Australia mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi, salah satunya melalui Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia 2040 dengan mendorong investasi Australia di Asia Tenggara.
Jokowi berharap Australia dapat membuka lebih lebar lagi kesempatan investasi dari ASEAN ke Australia, terutama ke Indonesia. Dirinya pun menagih janji komitmen investasi yang diungkapkan PM Anthony Albanese senilai US$ 28,1 miliar atau sekitar Rp 441 triliun (kurs Rp 15 700) yang diungkapkan pada forum ASEAN Indo-Pacific Forum tahun lalu.
"Kita juga perlu optimalkan beberapa kerja sama seperti RCEP ASEAN-Australia-New Zealand FTA dan AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific). Saya apresiasi kehadiran PM Albanese pada AOIP tahun lalu di Jakarta dan saya harap komitmen Australia di AIPF senilai US$ 28,1 miliar dapat segera direalisasikan," ungkap Jokowi dalam keterangannya, Rabu (6/3/2024).
Selain itu, Jokowi turut menyoroti pentingnya investasi dan dukungan Australia di ASEAN dalam menghadapi perubahan iklim serta kerja sama dalam bidang ekonomi digital. Dukungan Australia sangat diperlukan khususnya dalam bentuk investasi, kemudahan akses pembiayaan inovatif, serta transfer teknologi.
"Saya juga mendorong pelaku bisnis Australia untuk dukung pembangunan EV ecosystem ASEAN seperti perusahaan nikel Australia Nickel Industries yang telah berinvestasi di Morowali, Sulawesi. Indonesia menentang kampanye hitam dan diskriminatif yang menggunakan dalih lingkungan hidup yang tidak berdasarkan bukti-bukti saintifik," kata Jokowi.
Terkait kerja sama transformasi digital, Jokowi mengapresiasi dimulainya perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement pada tahun lalu. Dia berharap Australia dapat memberikan dukungan melalui pengembangan kemampuan dan pengetahuan, serta kemitraan publik dan privat yang kuat.
Sumber: detik.com
Komentar Anda :