www.riau12.com
Jum'at, 29-Maret-2024 | Jam Digital
20:28 WIB - Hati-hati Pas Mudik, Berikut Daftar 48 Titik Rawan Kecelakaan di Riau | 20:07 WIB - Program CSR RAPP Kembali Dapat Penghargaan dari Pemkab Pelalawan | 17:57 WIB - DPRD Sebut PI Untuk PD KAK dan BKSE Sesuai Regulasi | 17:33 WIB - 19.800 Kg Mangga Ilegal Asal Malaysia Tangkapan BC Bengkalis Dimusnahkan di Kepulauan Meranti | 16:29 WIB - Gagal di Pileg 2024, Ida Yulita Susanti Serius Incar Kursi Walikota Pekanbaru | 13:32 WIB - Polisi Kembali Tangkap Bandar di Pangeran Hidayat, Amankan 9 Paket Sabu
 
Vaksin Corona Tiba, Ekonomi Akhir Tahun Belum Tentu Perkasa
Selasa, 08-12-2020 - 07:56:46 WIB

TERKAIT:
   
 


RIAU12.COM-Pemerintah telah mendatangkan vaksin corona atau covid-19 pada Minggu (6/12) malam. Vaksin datang dari Sinovac, perusahaan farmasi China ke Indonesia.

Kendati begitu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad melihat kedatangan vaksin tidak serta merta membuat masyarakat lega. Apalagi mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang tengah terjerat resesi.

"Tentu tidak akan efektif kalau diharapkan bisa memperbaiki ekonomi di kuartal IV, masih terlalu dini dan belum menjadi harapan," ujar Tauhid, Senin (7/12).

Tauhid bilang ada beberapa hal yang membuat kehadiran vaksin covid-19 tidak efektif mengangkat ekonomi di penghujung tahun. Pertama, jumlah dosis yang didatangkan masih sangat minim, yakni baru 1,2 juta dosis. Padahal, penduduk Indonesia mencapai 260 jutaan.

Memang, penggunaan vaksin perlu diberikan prioritas. Artinya, tidak semua masyarakat bisa merasakan vaksin dalam waktu segera. Selain itu, menyiapkan jumlah dosis yang ideal pun ada tantangannya. Mulai dari pengadaan, kesiapan, hingga anggaran.

"Ini baru 1,2 juta dosis saja sudah sekian miliar (anggaran pengadaannya), apalagi kalau untuk memenuhi semua dosis masyarakat, entah butuh berapa triliun. Tapi kalau dibilang butuh ya butuh karena covid-19 sudah sangat menyebar," imbuhnya.

Tantangan ini terlihat dari jumlah alokasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 yang tidak setinggi 2020. Pada tahun ini, pemerintah menyiapkan Rp695,2 triliun dengan anggaran kesehatan sekitar Rp96,17 triliun.

Sementara tahun depan, anggaran PEN Rp356,5 triliun atau setengah dari tahun ini. Alokasi anggaran kesehatannya memang lebih tinggi mencapai Rp169,7 triliun, tapi itu bukan untuk vaksin saja.

Anggaran vaksin dan penanganan covid-19 hanya sekitar Rp60,5 triliun. Sementara khusus vaksin sekitar Rp18 triliun ditambah beberapa triliun untuk vaksinasi dan sarana-prasarana pendukungnya.

Masalahnya, kalau anggaran negara tidak cukup dan mengandalkan masyarakat membeli sendiri, ia khawatir vaksin pada akhirnya tidak terbeli. Apalagi kalau biayanya cukup mahal.

"Ada risiko APBN bakal habis untuk vaksin, tapi kalau diserahkan ke masyarakat langsung juga takut tidak terbeli," ujarnya.

Kedua, perlu diingat bahwa vaksin belum sepenuhnya bisa digunakan. Sampai saat ini, vaksin yang sudah tiba di Tanah Air masih harus menunggu evaluasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, belum ada jaminan halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tanpa itu semua, vaksin belum akan menjadi sentimen positif bagi ekonomi Indonesia.

"Vaksin juga belum dites, karena takutnya ini safe atau tidak. Takutnya, gen kita tidak cocok dengan gen China yang membuatnya, ada perbedaan karakteristik orangnya dan lainnya, jadi harus diuji coba dulu, dipastikan keamanan dan efektivitasnya," ucapnya.

Ketiga, vaksin datang sangat mepet, sehingga belum sepenuhnya bisa dirasakan langsung dampaknya di penghitungan ekonomi kuartal IV 2020. Tauhid pun melihat ekonomi pada kuartal terakhir tahun ini masih akan sama dengan proyeksinya sebelum ada vaksin, yaitu di kisaran minus 2 persen.

"Jadi secara keseluruhan belum bisa pengaruhi ekonomi, konsumsi pun tidak karena masyarakat juga masih pertimbangkan kasus harian yang masih naik terus. Tapi mungkin setidaknya bisa beri sentimen baik ke keyakinan konsumen," jelasnya.

Lebih lanjut, Tauhid melihat efek vaksin mungkin baru terasa ke ekonomi pada kuartal III 2021. Pasalnya, estimasinya pemerintah masih butuh waktu untuk meningkatkan jumlah vaksin dan melangsungkan vaksinasi pada kuartal I dan II 2021.

"Pada awal tahun depan, ekonomi masih ter-hit. Pengaruhnya mungkin baru semester II 2021, mulai kuartal III," tuturnya.

Senada, Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah Redjalam juga menilai kehadiran vaksin tak bisa serta merta mengangkat ekonomi kuartal IV 2020. Proyeksinya, ekonomi penghujung tahun tetap sesuai estimasi awal minus 0,5 persen sampai minus 1,5 persen.

"Mungkin pengaruhnya hanya ke pasar keuangan, jadi sentimen, tapi kalau ke riil belum, riil ini memang agak lambat, karena biasanya memperhitungkan hal-hal yang sudah dekat atau sudah benar-benar akan terjadi," kata Piter.

Namun, Piter melihat kalau pengadaan vaksin bisa lancar dan terus bertambah jumlahnya pada kuartal I dan II 2021. Lalu, vaksinasi juga berjalan dengan baik, ekonomi Indonesia bisa tancap gas pada kuartal III dan IV 2021.

"Kalau ini sesuai kondisi yang diharapkan, perlahan-lahan ekonomi 2021 bisa positif dan pulih, full year-nya bisa di atas 5 persen," pungkasnya.

Sumber : CNNIndonesiaa.com



 
Berita Lainnya :
  • Vaksin Corona Tiba, Ekonomi Akhir Tahun Belum Tentu Perkasa
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved