www.riau12.com
Minggu, 19-Oktober-2025 | Jam Digital
06:38 WIB - Disaksikan Hanif Dhakiri, LKP PKB Riau Resmi Dilantik, Wahid: Politik Harus Dijalani dengan Keikhlasan | 16:00 WIB - Duel Sengit di Kaharuddin Nasution: PSPS Pekanbaru Tantang Sumsel United, Adu Strategi Aji Santoso vs Nilmaizar | 15:50 WIB - Update Harga Emas Antam 18 Oktober 2025, Buyback Rp2,277 Juta per Gram | 15:35 WIB - Patroli Gabungan Polres Kampar–Kodim 0313 KPR Bongkar Aktivitas Galian C Ilegal di Pasir Sialang | 15:32 WIB - Panitia Pastikan Musda XI Golkar Riau Tetap Sesuai Agenda, Isu Pembatalan Dibantah | 15:25 WIB - Kemenkum Riau Perluas Akses Bantuan Hukum, Rencana Pengukuhan Posbakum Dikoordinasikan ke BPHN
 
Isu Suap Jadi Perbincangan Hangat, Perusahaan Penerima Pembayaran Disebut Sebar Rp44 Miliar
Kamis, 24-03-2016 - 10:28:19 WIB
Ilustrasi
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU,Riau12.com-Isu adanya dugaan suap untuk memuluskan penganggaran pembayaran hutang eskalasi dalam APBD Perubahan 2015 terus menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan anggota DPRD Riau.

Terbaru, ada wakil rakyat mengaku mendapat info teramat panas. Ia menyebut 9 perusahaan selaku piutang dikabarkan membayar fee sebesar 20 persen dari total pembayaran hutang kepada semua pihak yang dianggap berjasa menggoalkan anggaran tersebut masuk di APBDP Riau 2015. Artinya Rp44 miliar dari total Rp220 miliar disebar.

"Informasinya, perusahaan menyiapkan 20 persen dari total hutang eskalasi yang dibayarkan, untuk semua pihak yang terlibat dalam masalah ini. Sekedar informasi yang saya terima, pastinya silahkan dicari tahu kebenarannya," sebutnya yang tak mau namanya ditulis, Rabu (23/03/16) di gedung dewan.

Sebelumnya, Muhammad Adil, anggota DPRD Riau dari Partai Hanura juga mendapatkan informasi terkait adanya dugaan suap tersebut. Namun, informasi yang didapatkannya, besaran yang disiapkan perusahaan bukan 20 persen, tapi 2 persen.

"Saya dengar selentingan, kabarnya pihak perusahaan memberikan 2 persen untuk meloloskan eskalasi ini. Kita berharap isu itu tidak benar, dan kawan-kawan kita tidak terlibat. Semoga itu hanya sebatas isu," jelasnya kepada wartawan.

Sementara itu, Sunaryo, Wakil Ketua DPRD Riau sama sekali tidak mengetahui akan adanya dugaan suap yang dimaksud. Namun, jika ada nantinya, maka hal tersebut akan diserahkannya kepada penegak hukum untuk ditindaklanjuti.

Wakil ketua DPRD Riau yang lain, Manahara Manurung juga menyatakan hal yang sama. Ia meminta oknum yang menerima fee (jika ada), diusut tuntas sehingga tidak ada saling tuding antara eksekutif maupun legislatif.

"Persolan ini harus dibuka selebar-lebarnya, agar masyarakat juga mengetahui apa sesungguhnya permasalahan yang sebenarnya," ujar anggota dewan Dapil Rokan Hilir ini.

Seperti yang diketahui, hutang eskalasi yang dibayarkan pemerintah Provinsi Riau ke perusahaan, kurang lebih sebesar Rp225 miliar.(r12/rt)



 
Berita Lainnya :
  • Isu Suap Jadi Perbincangan Hangat, Perusahaan Penerima Pembayaran Disebut Sebar Rp44 Miliar
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved