74 Imigran Asal Bangladesh Diamankan Polres Dumai
Jumat, 19-02-2016 - 23:14:28 WIB
DUMAI,Riau12.com-Sebanyak 74 imigram gelap yang hendak menuju Malaysia terperangkap di Dumai Riau. Mereka disekap dan kerap dianiaya oleh pemilik penampungan para imigran yang berasal dari Bangladesh dan Iran ini. Setelah satu orang berhasil kabur, Kepolisian Resor (Polres) Dumai berhasil mengamankan mereka.
"Mereka disekap 15 hari dan dipukuli oleh pemilik penampungan imigran ilegal. Salah seorang berhasil melarikan diri dari penampungan, karena rumah tersebut tidak terkunci. Ahirnya salah seorang dari mereka bisa melarikan diri dan melaporkan ke polisi," ujar Kapolres Dumai, AKBP Suwoyo melalui Kasat Reskrim, AKP Herfio Zaki, Jumat (19/2/2016).
Kini ini mereka berada di Mapolres Dumai untuk menjalani pemeriksaan setelah berhasil diamankan dari dua unit rumah penampungan ilegal yang terletak di Gang Darma Bakti Jalan Tegalega Kecamatan Dumai Selatan.
Awalnya polisi mendapat laporan dari dua WNA yang berhasil kabur dari penampungan pada Jumat dini hari. WNA tersebut melaporkan keberadaan mereka kepada polisi sekitar pukul 04.30 WIB. Mendapat laporan, Polisi langsung ke lokasi kejadian.
Di lokasi, polisi berhasil mendapati puluhan WNA yang mayoritas berwarga Negara Bangladesh. Saat diperiksa, identitas mereka lengkap, seperti paspor dan tiket perjalanan dari Bangladesh menuju Bandara Sokarno Hatta, Jakarta.
Kasatreskrim Polres Dumai, AKP Herfio Zaki mengatakan, WNA ini mayoritas berasal dari Bangladesh. Sedangkan tiga lainnya berasal dari Iran. "Mereka semuanya sudah kita amankan di Polres Dumai untuk dimintai keterangan, terutama yang bisa berbahasa Indonesia," kata Kasat Reskrim.
Ia mengatakan saat ini Polres Dumai masih mencari tahu agen dan pemilik rumah yang menampung WNA tersebut. "Seluruh WNA hari ini juga kita serahkan ke pihak Imigrasi Dumai untuk proses lebih lanjut," jelasnya.
Sementara itu salah satu warga Banglades bernama Suhaq kepada wartawan mengatakan bahwa mereka tidak bisa keluar dari rumah penampungan karena dikunci dari luar. Mereka mengaku sudah sebulan berada di rumah tersebut, bahkan hanya diberikan makan dua hari sekali.
Syuhaq, menceritakan, dirinya bisa kabur dari rumah yang dijadikan penampungan orang asing tersebut disaat pintu lupa dikunci oleh pemilik rumah pada Jumat dini hari.
Awalnya, mereka dijanjikan untuk bekerja di Malaysia, tapi sayang mereka tidak bisa masuk ke Malaysia. Lalu agen yang membawa mereka menawarkan masuk Malaysia melalui Dumai. Namun mereka menolak, bahkan permintaan mereka agar dipulangkan kembali ke Bangladesh ditolak agen lalu dititpkan di rumah tersebut. (r12/sr))
Komentar Anda :