Begitu melihat peristiwa mengejutkan tersebut, rekan-rekan korban sesama pekerja harian lepas langsung memberitahukannya pada pihak rumah sakit dan membawa korban ke UGD RS Awal Bros. Insiden lakakerja yang dialami warga asal Bengkulu itu juga dibenarkan oleh Supervisor proyek pembangunan RS Awal Bros, Dwi. Menurutnya, korban belum sadarkan diri dan masih menjalani perawatan di UGD.

"Kejadiannya kemaren sore, sekitar pukul 15.00 WIB. Sebelum peristiwa itu terjadi, saya sudah sering mengingatkan para pekerja di sini agar memperhatikan keselamatan dalam bekerja, tapi mereka selalu tak menggubrisnya," kata Dwi kepada wartawan, Kamis (14/01/16).

Dwi menambahkan, korban sendiri bekerja sebagai pekerja harian lepas atas penunjukan langsung (PL) dari pihak Rumah Sakit Awal Bros. Proyek pekerjaan tersebut, sambungnya dikerjakan secara borongan.

Sementara itu, Anto, rekan korban sesama pekerja menuturkan bahwa sore itu korban memang terjatuh di ketinggian lantai 7 karena diduga kurang berhati-hati. Meski tak meninggal dunia di TKP, tapi korban mengalami patah tulang cukup serius di sekujur tubuhnya.

Terpisah, Kapolsek Tampan, Kompol Ari S Wibowo SIK, menyebutkan pihaknya belum mendapat laporan langsung dari pihak proyek maupun rumah sakit Awal Bros Panam terkait insiden lakakerja yang menimpa korban.

"Laporannya belum ada masuk ke kita (Polsek Tampan). Mungkin pihak rumah sakit memang belum melaporkannya. Nanti akan kita cek juga ke sana (RS Awal Bros)," tutupnya.(r12/rt)