www.riau12.com
Rabu, 15-Oktober-2025 | Jam Digital
11:40 WIB - Sekda Kuansing Ingatkan Ibu-Ibu Pejabat Bijak Bermedsos, Jangan Flexing di Tengah Masyarakat | 11:39 WIB - Pekanbaru Siap Gelar Festival Masakan Melayu Riau 2025, Angkat Kuliner Berbahan Sagu | 11:30 WIB - Presiden Prabowo Sambut Patriot Bond Sukses, Dana Nasional untuk Energi dan Proyek Hijau | 10:52 WIB - DLHK Pekanbaru: Masyarakat yang Buang Sampah Sembarangan Akan Langsung Didenda | 10:47 WIB - Karyawan PT Rafabil Buana Mandiri Digerebek Polisi, Diduga Gelapkan Rp1,1 Miliar untuk Trading | 10:42 WIB - Musorkablub KONI Siak Sukses, Sinergi Cabor dan Persiapan Porprov Jadi Prioritas
 
Penangkapan “Bjorka” Ungkap Dunia Gelap Kejahatan Siber di Indonesia
Jumat, 03-10-2025 - 11:49:22 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA – Penangkapan pemuda berinisial WFT (22), alias “Bjorka”, membuka sisi gelap dunia kejahatan siber di Indonesia. WFT ditangkap oleh Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya  di rumah kekasihnya di Minahasa, Sulawesi Utara, pada Selasa (23/9/2025).

WFT dikenal karena kasus kebocoran data jutaan nasabah bank swasta dan aktif menggunakan berbagai identitas digital, termasuk Bjorka, SkyWave, Shinyhunter, hingga Opposite 6890, untuk menjelajahi forum gelap dan memperjualbelikan data pribadi.

“Pelaku ini aktif di dark forum sejak Desember 2024 dengan nama Bjorka, lalu berganti-ganti identitas digital untuk menyamarkan diri,” ujar Wakil Direktur Reserse Siber, AKBP Fian Yunus.

Menariknya, WFT bukan lulusan teknologi informasi. Ia putus sekolah di SMK dan belajar IT secara otodidak melalui komunitas di media sosial. Polisi menyebut bahwa WFT beraksi sendirian tanpa bantuan pihak lain.

Motif kejahatan WFT adalah pemerasan. Ia sempat mengunggah database nasabah bank melalui akun X @bjorkanesiaa dan mengklaim telah meretas 4,9 juta data, namun upaya pemerasan itu gagal karena pihak bank segera melaporkan kasus ini ke polisi.

Fenomena Bjorka menyoroti bagaimana generasi muda dengan akses internet bisa terjerat dunia siber berbahaya  tanpa literasi digital dan etika yang cukup. Dark web, forum jual beli data, hingga mata uang kripto menjadi ruang gelap yang memikat sekaligus membahayakan.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya investasi literasi digital dan etika berinternet bagi anak muda. Tanpa pengawasan, teknologi yang seharusnya menjadi peluang bisa justru menjadi jalan pintas menuju kejahatan.




 
Berita Lainnya :
  • Penangkapan “Bjorka” Ungkap Dunia Gelap Kejahatan Siber di Indonesia
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved