PEKANBARU, Riau12.com-Belum lagi genap sepekan pasca digerebek besar-besaran oleh aparat gabungan TNI dan polisi bersenjata lengkap pada 10 Oktober lalu, pemukiman padat penduduk di Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan kembali "diserbu" polisi. Tim Sat Res Narkoba Polresta Pekanbaru menggerebek beberapa rumah di Kampung Dalam karena disinyalir sebagai persembunyian bandar-bandar narkoba, Kamis (15/10/15) malam.

Hal itu dibenarkan juga oleh Kasat Res Narkoba Polresta Pekanbaru, Kompol Iwan Lesmana Riza. Iwan menjelaskan, penggerebekan itu sendiri dilakukan karena dihari yang sama, pukul 21.30 WIB pihaknya lebih dulu meringkus mantan narapidana sekaligus bandar sabu-sabu, MT (28). Residivis narkoba yang berdomisili di Kampung Dalam itu diringkus petugas di Jalan Sudirman, tepatnya di depan Toko TOP seberang Hotel Furaya. Petugas juga menemukan barang bukti 2,5 kantong sabu-sabu seberat 13 gram seharga Rp15 juta, satu unit handphone serta uang tunai sebanyak Rp2 juta yang diduga hasil penjualan sabu.

"Tersangka MT mengaku jika barang haram itu diperolehnya seseorang inisial RO yang berada di Kampung Dalam. Berangkat dari pengakuannya itulah, kita kemudian memburu RO ke Kampung Dalam. Hanya saja RO tidak berhasil kita temukan karena diduga sudah melarikan diri," kata Iwan menceritakan kronologis penggerebekan kepada wartawan, Jum'at (16/10/15).

Meski tak berhasil menemukan buruan yang dicari, namun petugas tak langsung mundur. Petugas tetap melanjutkan penggerebekan dan menggeledah dua rumah yang dicurigai sebagai rumah bandar narkoba lainnya. Sayangnya, lagi-lagi petugas menemukan kesulitan karena kondisi rumah ternyata sudah dipasangi terali.

"Sebelum terali dibongkar, para bandar sudah melarikan diri dengan membawa narkoba dari rumah tersebut. Mereka lari melalui jalan rahasia yang sengaja memang sudah disiapkan untuk tempat pelarian diri apabila terjadi penggerebekkan oleh polisi. Kita hanya mengamankan tiga orang yang mencurigakan yang pada saat penggerebekan berada di TKP. Tersangka maupun ketiga orang tersebut sudah kita amanakan guna penyelidikan lebih lanjut," tutupnya.(r12/rtc)