Pengering Tangan di Toilet Umum Disebut Sebarkan Bakteri dari “Awan Feses”, Peneliti Ungkap Risiko Tersembunyi
Riau12.com-BOSTON – Sebuah penelitian terbaru kembali memunculkan kekhawatiran mengenai penggunaan pengering tangan di toilet umum. Alat yang selama ini dianggap praktis dan higienis justru dinilai dapat menyebarkan bakteri dari udara toilet, terutama dari fenomena yang disebut “awan feses” yang muncul setiap kali toilet disiram.
Penelitian yang dilakukan ilmuwan Universitas Connecticut dan Universitas Quinnipiac pada 2018 menguji seberapa besar potensi pengering tangan udara panas memindahkan bakteri ke tangan pengguna. Tim peneliti meletakkan cawan kultur di bawah pengering dalam berbagai pengaturan untuk menilai tingkat kontaminasi.
Hasilnya mengejutkan. Cawan yang hanya dibiarkan di ruangan toilet selama dua menit tanpa adanya pengering yang menyala hanya menghasilkan satu koloni bakteri. Namun ketika pengering diaktifkan selama 30 detik, jumlah koloni bakteri meningkat drastis menjadi 18 hingga 60 koloni. Pada beberapa sampel bahkan ditemukan hingga 254 koloni.
Tim kemudian memasang filter HEPA (High Efficiency Particulate Air) pada perangkat tersebut. Hasilnya, jumlah bakteri turun hingga 75 persen. Temuan ini menunjukkan bahwa pengering tangan tidak menghasilkan bakteri sendiri, tetapi menyedot udara toilet yang sudah terkontaminasi sebelum meniupkannya kembali ke tangan.
Menurut Dr John Ross dari Harvard Medical School, sumber utama bakteri ini berasal dari proses menyiram toilet. Ketika toilet disiram tanpa menutup penutupnya, semburan mikroorganisme akan terlepas dan menyebar ke udara, membentuk apa yang disebut “awan feses”. Awan partikel ini dapat menyebar hingga area seluas enam meter persegi.
Pengering tangan kemudian ikut menyedot udara tersebut, memanaskannya, lalu mengembuskannya kembali ke tangan pengguna. Ross mengingatkan bahwa kondisi ini sangat berbahaya di rumah sakit karena dapat memicu penyebaran spora C. difficile, bakteri yang dapat menyebabkan diare parah.
Meski demikian, para ahli tetap menekankan pentingnya mengeringkan tangan setelah mencuci. Tangan yang masih basah merupakan media yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perpindahan bakteri.
Langkah untuk Mengurangi Risiko Penularan
Para peneliti merekomendasikan beberapa langkah untuk mengurangi risiko paparan bakteri dari pengering tangan, antara lain:
1. Menggunakan tisu kering.
Metode ini dinilai paling higienis karena gesekan tisu membantu mengangkat kuman yang masih menempel.
2. Menghindari pengering berkecepatan tinggi.
Pengering jet air atau model kecepatan tinggi diketahui mampu menyebarkan bakteri lebih luas.
3. Menutup toilet sebelum menyiram.
Tindakan sederhana ini mencegah terbentuknya awan bakteri yang beterbangan di udara toilet.
4. Mencuci tangan dengan benar.
Menggosok tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik penting untuk memastikan bakteri hilang sebelum proses pengeringan.
Penelitian ini kembali mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap kebersihan fasilitas toilet umum dan memilih metode pengeringan tangan yang lebih aman.
Komentar Anda :