www.riau12.com
Rabu, 15-Oktober-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Rp50 Miliar untuk Infrastruktur: Pemkab Rohil Fokus Perkuat Akses Antarwilayah Tahun 2025 | 15:45 WIB - Polresta Pekanbaru Tetapkan FAS Tersangka Dugaan Persetubuhan dan Pelanggaran UU ITE | 15:36 WIB - Pajak BBM Riau Kalah dengan Kaltim, DPRD Tekan Pemerintah Segera Tindaklanjuti | 15:29 WIB - Digital Hoarding: Kebiasaan Menimbun Data yang Bisa Ganggu Produktivitas dan Kesehatan Mental | 15:16 WIB - DPRD Kuansing Sebut Keterlambatan SPMT Bentuk Pembangkangan Pemkab Terhadap Pusat | 15:02 WIB - Pembentukan Satgas Pengawasan RoRo Bengkalis Menuai Pro dan Kontra
 
Digital Hoarding: Kebiasaan Menimbun Data yang Bisa Ganggu Produktivitas dan Kesehatan Mental
Rabu, 15-10-2025 - 15:29:28 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PEKANBARU – Di era digital, hampir semua aktivitas manusia tersambung dengan perangkat elektronik. Mulai dari menyimpan foto, video, dokumen kerja, hingga percakapan pribadi, semuanya tersimpan dalam bentuk data digital. Namun, kebiasaan menyimpan data secara berlebihan tanpa penyaringan yang jelas bisa berkembang menjadi perilaku yang dikenal sebagai digital hoarding.

Digital hoarding adalah kecenderungan seseorang menyimpan informasi digital secara berlebihan karena khawatir kehilangan data atau percaya suatu saat file itu akan dibutuhkan. Fenomena ini mirip hoarding disorder di dunia nyata, hanya saja terjadi di ruang maya seperti komputer, ponsel, atau layanan cloud storage.

Beberapa ciri digital hoarding antara lain sulit menghapus file yang tidak diperlukan, cemas saat harus menghapus data, terus menimbun informasi digital, dan kesulitan menemukan file saat dibutuhkan. Kebiasaan ini dapat membuat ruang penyimpanan cepat penuh dan menghambat produktivitas.

Ahli menyarankan beberapa langkah efektif untuk mengatasi digital hoarding. Pertama, menerapkan prinsip penyimpanan selektif, yaitu hanya menyimpan file yang benar-benar penting. Kedua, membuat sistem organisasi yang terstruktur dengan pengelompokan dan penamaan file yang konsisten. Ketiga, menjadwalkan pembersihan digital rutin setiap bulan. Terakhir, memanfaatkan aplikasi pengelola file untuk mendeteksi duplikat dan membantu proses pembersihan otomatis.

Dampak digital hoarding tidak sebatas kapasitas penyimpanan. Kebiasaan ini juga bisa menimbulkan tekanan mental, kelelahan kognitif, penurunan efisiensi kerja, dan meningkatkan risiko keamanan data pribadi. Ribuan file yang tidak teratur dapat menimbulkan stres, menurunkan fokus, serta membuat pencarian dokumen lebih sulit. Semakin banyak data tersebar, risiko kebocoran informasi pribadi pun meningkat.

Dengan disiplin menyimpan data secara selektif, membersihkan file secara rutin, dan menjaga sistem penyimpanan yang rapi, pengguna bisa menikmati ruang digital yang lebih ringan, aman, dan produktif.




 
Berita Lainnya :
  • Digital Hoarding: Kebiasaan Menimbun Data yang Bisa Ganggu Produktivitas dan Kesehatan Mental
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved