Tim gabungan TNI, Polri, dan petugas rutan terus melakukan penyisiran di area hutan yang berbatasan langsung dengan kompleks rumah dinas Bupati Siak. Suasana di sekitar lokasi tampak tegang. Sejumlah petugas berjaga di setiap sudut jalan yang mengarah ke hutan.

Warga setempat ikut waspada, khawatir pelarian itu menyusup ke permukiman. Tahanan bernama Epi Saputra, terpidana mati kasus narkoba, diduga kuat bersembunyi di kawasan hutan di sisi utara rumah dinas bupati.

Seorang warga mengaku sempat melihat pria dengan ciri-ciri mirip Epi sekitar pukul 11.00 WIB. “Dia tampak hendak meminum air di parit dalam hutan. Waktu saya sapa, dia diam saja lalu lari terbirit-birit,” ujar warga tersebut.

“Baru setelah lihat berita di HP, saya sadar wajahnya mirip tahanan kabur. Saya langsung lapor ke petugas,” sambungnya.

Warga lainnya, Hari, juga mengaku cemas karena rumahnya berdekatan dengan hutan kota. “Saya khawatir sekali, apalagi dia belum tertangkap. Takutnya lari ke rumah warga,” katanya.

Sebelumnya, tiga tahanan kasus narkoba dengan vonis mati dilaporkan kabur dari Rutan Siak Sri Indrapura pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Dua di antaranya berhasil ditangkap kembali tak jauh dari lokasi, sementara satu orang, Epi Saputra, masih dalam pencarian.

Petugas Rutan Siak, Edi, membenarkan adanya peristiwa pelarian tersebut. Menurutnya, para tahanan melarikan diri dengan cara membobol pintu sel dari dalam sebelum kabur menuju hutan di belakang kompleks rutan.

“Iya, benar, tiga tahanan kabur. Dua sudah kami amankan, satu lagi masih dicari,” kata Edi saat dikonfirmasi.

Hingga malam hari, pencarian terus dilakukan. Lampu sorot dipasang di beberapa titik hutan, sementara sejumlah aparat terlihat bersiaga di tepi jalan utama Siak–Perawang, arah pelarian terakhir yang diduga dilalui Epi Saputra.