Nikmat yang Sering Terlupa: Bersyukur Jadi Jalan Menuju Hidup Penuh Keberkahan Selasa, 04/11/2025 | 15:40
Riau12.com-Allah SWT memerintahkan manusia untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Namun, kenyataannya, banyak manusia yang lalai dari perintah tersebut. Sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur” (QS al-Baqarah: 243).
Padahal, tidak ada alasan bagi seorang hamba untuk enggan bersyukur. Menjadi manusia saja sudah merupakan nikmat luar biasa yang patut disyukuri. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang diciptakan langsung oleh Allah dengan “kedua Tangan-Nya”, sebagaimana firman-Nya dalam surah Shad ayat 75: “Khalaqtu bi yadayya.” Dalam Al-Qur’an juga disebutkan, “Dan Kami lebihkan mereka (manusia) dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” (QS al-Isra’: 70).
Bagi kaum Muslimin, nikmat sebagai manusia dilengkapi pula dengan anugerah iman dan Islam. Kedua hal ini menjadi fondasi utama dalam kehidupan. Dengan memperbanyak rasa syukur, seseorang akan semakin dekat kepada derajat takwa, sebagaimana firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam” (QS Ali Imran: 102).
Syukur Membawa Keberkahan
Rasa syukur memiliki hubungan erat dengan keberkahan. Seseorang yang senantiasa bersyukur akan merasakan hidup yang penuh kecukupan dan kebahagiaan, meski rezekinya tidak melimpah. Dalam Al-Qur’an, Allah telah berjanji untuk menambah nikmat bagi hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur. “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat’” (QS Ibrahim: 7).
Dengan demikian, manfaat dari bersyukur sejatinya akan kembali kepada diri sendiri. “Barang siapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (QS Luqman: 12).
Ketenangan Batin dengan Rasa Syukur
Salah satu hikmah terbesar dari bersyukur adalah tercapainya ketenangan jiwa. Hati yang dipenuhi rasa syukur akan terhindar dari penyakit-penyakit batin seperti sombong, iri, dengki, dan dendam. Hati yang bersih menjadikan hidup seseorang lebih tenteram dan bahagia.
Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah bahwa dalam jasad manusia ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Itulah hati” (HR Bukhari-Muslim).
Pepatah mengatakan, “Saat berjalan, jangan melihat ke atas karena khawatir terperosok. Sesekali menunduklah agar bisa berhati-hati.” Begitu pula dalam kehidupan, jangan biarkan hati terikat oleh rasa iri terhadap orang yang tampak lebih beruntung. Lihatlah mereka yang berada di bawah kita agar hati selalu diliputi rasa syukur.
Tutup setiap hari dengan memperbanyak syukur kepada Allah. Dengan rasa syukur yang tulus, hati menjadi tenang, pikiran jernih, dan diri siap menatap hari esok dengan optimisme dan keimanan yang lebih kuat.