Usai Tiga Tahun Membeku, AS–China Kembali Bangun Komunikasi Militer untuk Cegah Konflik Senin, 03/11/2025 | 14:16
Riau12.com-Amerika Serikat dan China sepakat membuka kembali saluran komunikasi militer tingkat tinggi setelah terputus selama tiga tahun terakhir.
Kesepakatan ini diumumkan Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, melalui akun resminya di platform X pada Minggu (2/11/2025), usai bertemu dengan Laksamana Dong Jun dari China di sela pertemuan puncak ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, akhir pekan lalu.
“Laksamana Dong dan saya sepakat untuk membangun kembali jalur militer-ke-militer agar bisa meredakan potensi konflik,” tulis Hegseth dalam pernyataannya yang dikutip dari RT.
Ia menambahkan, pertemuan lanjutan antara kedua pihak akan digelar dalam waktu dekat untuk menindaklanjuti hasil pembahasan tersebut.
Saluran komunikasi ini berfungsi sebagai mekanisme penting dalam mencegah terjadinya kesalahpahaman dan eskalasi konflik antara dua kekuatan militer terbesar di dunia itu. Beijing sebelumnya memutus jalur komunikasi militer dengan Washington pada tahun 2022, sebagai respons atas kunjungan Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, ke Taiwan — wilayah yang diklaim sebagai bagian dari kedaulatan China.
Laksamana Dong Jun menyebut pembicaraannya dengan Hegseth berlangsung “berhasil” dan berharap Amerika Serikat mematuhi komitmennya untuk tidak mengekang China serta tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.
Meski secara resmi AS mengakui kebijakan “Satu China”, Washington tetap menjalin kerja sama militer dan memasok senjata ke Taiwan, yang menjadi sumber ketegangan antara kedua negara.
Kesepakatan untuk membuka kembali saluran komunikasi ini dianggap sebagai langkah positif dalam meredakan tensi antara Washington dan Beijing di tengah meningkatnya persaingan geopolitik di kawasan Indo-Pasifik.