Blunder Liputan RTM: Prabowo Subianto Disebut Jokowi, Sorotan Tajam Mengarah ke Tuan Rumah Sabtu, 01/11/2025 | 15:49
Riau12.com-Kuala Lumpur – Lembaga penyiaran nasional Malaysia, Radio Televisyen Malaysia (RTM), mendapat sorotan tajam setelah melakukan blunder serius dalam liputan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur. RTM secara keliru menyebut Presiden RI Prabowo Subianto sebagai Joko Widodo (Jokowi).
Pengamat Hubungan Internasional dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Faruq Arjuna Hendroy, menilai kesalahan ini sangat disayangkan karena dilakukan oleh lembaga penyiaran nasional yang berada di bawah kendali pemerintah Malaysia. Menurutnya, dalam forum internasional yang sangat menjunjung tinggi aspek protokoler, detail kecil seperti nama kepala negara, bendera, atau nama negara wajib diperhatikan secara seksama.
“Sekilas mungkin sepele, tapi itu memengaruhi citra negara tamu dalam menyambut delegasi. Di forum yang menjunjung tinggi aspek protokoler seperti hubungan antarnegara, Malaysia bisa dianggap abai dan ceroboh, atau mungkin tidak menghargai tamu delegasi yang datang,” ujar Faruq, Sabtu (1/11/2025).
Faruq menambahkan, RTM seharusnya bisa dengan mudah memverifikasi informasi mengenai delegasi Indonesia. “Tinggal googling saja, langsung keluar semua informasinya,” kata dia. Ia juga menyoroti bahwa insiden semacam ini bukan pertama kali terjadi. Pada 2017, saat Malaysia menjadi tuan rumah SEA Games, pihak penyelenggara salah mencetak bendera merah-putih Indonesia sehingga menyerupai bendera Polandia, yang memicu protes publik di Indonesia.
Meski demikian, Faruq memperkirakan insiden kali ini tidak akan menimbulkan ketegangan serius antara kedua negara. Ia meyakini Indonesia dan Malaysia tetap mengedepankan harmonisasi dalam hubungan bilateral.
“Sepertinya kasus ini pun akan berakhir dengan damai. Hubungan Indonesia dengan Malaysia dan negara-negara ASEAN lainnya relatif harmonis. Ada riak kecil, tapi tidak sampai memicu ketegangan yang lebih besar,” pungkasnya.