Langit November 2025: Supermoon, Hujan Meteor, dan Gerak Planet Siap Memukau Pengamat Bintang Sabtu, 01/11/2025 | 13:33
Riau12.com-Bulan November 2025 diprediksi menjadi salah satu momen paling menarik bagi pencinta astronomi dan pengamat bintang. Sepanjang bulan ini, langit malam akan dipenuhi fenomena langit langka, mulai dari supermoon, hujan meteor, hingga pergerakan planet yang spektakuler.
Fenomena yang paling dinantikan adalah supermoon Beaver Moon pada 5 November 2025. Pada malam itu, Bulan akan tampak lebih besar dan terang karena berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi atau perigee. Fase purnama ini menciptakan pemandangan menawan yang bisa dinikmati setelah matahari terbenam hingga menjelang tengah malam. Istilah Beaver Moon berasal dari kebiasaan masyarakat adat Amerika yang menandai musim pemasangan perangkap berang-berang menjelang musim dingin.
Tak hanya itu, berbagai hujan meteor siap memanjakan mata pengamat. Hujan meteor Taurid akan mencapai puncaknya pada 4–5 November 2025, terlihat dari arah rasi bintang Taurus. Meski cahaya Bulan purnama dapat mengurangi visibilitas, meteor yang melintas tetap menghadirkan kilatan cahaya menarik. Kemudian, Hujan Meteor Taurid Utara puncaknya pada 12 November. Meskipun intensitasnya rendah, kilatan meteornya lebih terang dibanding hujan meteor lainnya. Hujan Meteor Leonid akan mencapai puncak pada 17 November 2025, diikuti Hujan Meteor Alpha Monocerotid pada 21 November dan Hujan Meteor Orionid pada 28 November, yang berasal dari debu Komet Halley dan dikenal dengan kecepatan tinggi serta kilatan terang. Waktu terbaik mengamati hujan meteor biasanya mulai tengah malam hingga menjelang fajar, tergantung rasi bintang asalnya.
Planet-planet juga menawarkan tontonan unik. Jupiter akan memasuki fase retrograde pada 11 November 2025, tampak bergerak mundur di langit malam akibat ilusi optik dari posisi Bumi. Uranus berada dalam fase oposisi pada 21 November, jaraknya paling dekat dengan Bumi sehingga terlihat lebih terang melalui teleskop sebagai titik biru kehijauan. Saturnus mengakhiri fase retrogradnya pada 28 November, menjadikan cincin planet ini stabil dan jelas untuk diamati.
Selain fenomena utama, kalender astronomi November 2025 mencatat berbagai peristiwa penting lainnya. Pada 2 November terjadi konjungsi Bulan dan Saturnus, 3 November Bulan berada di aphelion, 4 November dikotomi Merkurius, 6 November Bulan mencapai perigee, 8 November okultasi Bulan pada bintang Beta Tauri, 10 November konjungsi Bulan dan Jupiter, 13 November okultasi Bulan pada Regulus bersamaan konjungsi Merkurius dan Mars, 20 November fase New Moon, 22–24 November aktivitas perihelion beberapa benda langit, dan 30 November konjungsi Bulan dan Saturnus dengan Mars di apogee.
Untuk menikmati fenomena ini, pengamat disarankan memilih lokasi jauh dari polusi cahaya, seperti pegunungan, pantai, atau pedesaan. Menggunakan aplikasi peta bintang seperti Stellarium atau Sky Guide membantu menentukan posisi objek langit. Teleskop atau kamera dapat meningkatkan pengalaman observasi, sementara kondisi cuaca cerah dan bebas awan menjadi faktor utama keberhasilan pengamatan.
Dari supermoon yang memukau hingga hujan meteor yang menari di langit dan gerak planet yang spektakuler, November 2025 menjanjikan pengalaman astronomi yang lengkap dan menakjubkan, menghadirkan keindahan alam semesta yang sayang untuk dilewatkan.