EMP Group Gelar Vendor Day 2025 di Pekanbaru, Dorong Sinergi Pelaku Usaha Lokal di Industri Migas Rabu, 29/10/2025 | 09:09
Riau12.com-PEKANBARU – Energi Mega Persada (EMP) Group kembali menegaskan komitmennya dalam memberdayakan pelaku usaha nasional melalui kegiatan Vendor Day 2025 yang digelar pada 28–29 Oktober di Pekanbaru. Acara tahunan ini mengangkat tema “Sinergitas antara Pelaku Usaha Lokal dan EMP dalam Mendukung Pengadaan Barang/Jasa di Industri Migas” sebagai bentuk konkret dukungan perusahaan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah serta peningkatan kapasitas nasional dalam rantai suplai hulu migas.
Sebanyak 60 perusahaan lokal yang diwakili oleh para pemimpin perusahaan dan tenaga administrasi hadir dalam kegiatan ini. Para peserta datang dari berbagai kabupaten dan kota di Riau, seperti Pekanbaru, Pelalawan, Kepulauan Meranti, Indragiri Hulu, Kampar, dan Rokan Hilir. Kehadiran mereka menunjukkan tingginya antusiasme pelaku usaha daerah untuk berpartisipasi dalam industri migas nasional.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh entitas usaha di bawah naungan EMP Group, antara lain EMP Bentu Limited, EMP Korinci Baru Limited, PT EMP Tunas Energi, PT Imbang Tata Alam, PT EMP Energi Riau, dan PT EMP Energi Gandewa. Dalam sambutannya, VP Operation Sumatra EMP, Yoyok S Purwanto, menegaskan bahwa industri migas merupakan sektor yang padat modal dan teknologi, sehingga membutuhkan dukungan rantai suplai yang kuat dan profesional.
“EMP tidak mampu bekerja sendiri. Kami membutuhkan sinergi dengan vendor lokal yang memiliki komitmen, kompetensi, dan kesiapan untuk tumbuh bersama industri migas nasional,” ujar Yoyok.
Ia menjelaskan bahwa EMP tidak hanya membuka peluang kerja sama, tetapi juga aktif membina kontraktor lokal agar mampu bersaing di tingkat nasional. Salah satu bentuk pembinaan tersebut adalah fasilitasi pendaftaran melalui Centralized Integrated Vendor Database (CIVD), sebuah platform digital yang dikelola secara terpusat oleh seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Melalui sistem CIVD, seluruh data vendor dihimpun, diverifikasi, dan diberikan Sertifikat Pengganti Dokumen Administrasi (SPDA) sebagai bukti legalitas serta pemenuhan standar industri migas. Dalam kegiatan tersebut, EMP juga menghadirkan sesi coaching clinic untuk membantu peserta melakukan registrasi secara daring sekaligus berkonsultasi mengenai kelengkapan dokumen dan tata cara mengikuti tender pengadaan.
Pada kesempatan yang sama, SKK Migas Perwakilan Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) melalui Kepala Departemen Formalities dan Komunikasi, Yanin Kholison, menyampaikan apresiasi terhadap langkah EMP Group. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kontribusi sektor hulu migas terhadap kesejahteraan nasional.
Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat 35 KKKS yang beroperasi di wilayah SKK Migas Sumbagut, dengan 12 di antaranya berada di Provinsi Riau. Capaian KKKS di wilayah ini berkontribusi sekitar 30 persen terhadap produksi migas nasional.
“Untuk mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030, dibutuhkan dukungan nyata dari kontraktor lokal yang siap dari sisi kapasitas maupun kepatuhan terhadap regulasi,” ujar Yanin.
SKK Migas juga menerapkan Pedoman Tata Kerja (PTK) 007 Revisi 05 sebagai landasan pengadaan barang dan jasa di sektor hulu migas. Revisi ini menekankan percepatan proses pengadaan, peningkatan keterlibatan perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN), serta penyesuaian terhadap kebijakan penggunaan produk dalam negeri.
Dalam paparannya, Procurement Division Manager EMP, Slamet Wahyudi, menjelaskan secara detail berbagai peluang usaha yang dapat diakses oleh vendor lokal. Ia menyebutkan bahwa EMP membutuhkan layanan mulai dari pembangunan jalan dan jembatan menuju lokasi kerja, fasilitas pengeboran, penyewaan alat berat, pengadaan peralatan kantor, layanan komunikasi, hingga penyediaan material seperti bio solar, lube oil, dan suku cadang operasional.
Selain itu, masih terbuka peluang di bidang jasa seperti pelatihan tenaga kerja, sertifikasi keselamatan kerja, jasa boga, transportasi material, hingga analisis laboratorium.
“Mitra lokal memiliki peluang besar untuk terlibat aktif dalam proyek migas asalkan memahami mekanisme pengadaan, terdaftar di CIVD, serta berkomitmen terhadap standar keselamatan, lingkungan, dan penggunaan produk dalam negeri,” tegas Slamet.
Sementara itu, peserta kegiatan, M Sondra Hafid dari CV Kemal Jaya Idris, menyambut positif pelaksanaan Vendor Day. Ia menyebut kegiatan ini memberikan pemahaman baru bahwa peluang di sektor migas terbuka luas, tidak hanya bagi kontraktor besar.
“Kami melihat EMP membuka ruang yang sangat transparan dan memberi pendampingan langsung. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk meningkatkan standar perusahaan,” ujarnya.
Menutup kegiatan, Yoyok S Purwanto memberikan apresiasi kepada seluruh pelaku usaha dari enam kabupaten dan kota di Riau yang telah berpartisipasi aktif dalam Vendor Day 2025. Ia berharap sinergi ini memberikan manfaat nyata, tidak hanya bagi EMP dalam memastikan kelancaran operasi hulu migas, tetapi juga bagi mitra lokal sebagai bagian penting dalam memperkuat ekonomi daerah dan kapasitas nasional di sektor energi.