Proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru Capai 62,3 Persen, Jembatan Siak VI Telah Tersambung Sabtu, 25/10/2025 | 13:47
Riau12.com-Pekanbaru – Proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru terus menunjukkan progres signifikan. Per 17 Oktober 2025, pembangunan fisik tol ini telah mencapai 62,3 persen, sementara progres pembebasan lahan mencapai 78,5 persen. Puncaknya, Jembatan Siak VI, salah satu infrastruktur utama proyek ini, berhasil tersambung pada 20 Oktober 2025 lalu.
Proyek ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mendorong pemerataan ekonomi dan memperkuat konektivitas nasional. Kehadiran tol ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.
"Penyambungan segmen terakhir box girder pada Jembatan Siak VI tersambung sesuai jadwal," ujar Mardiansyah, Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Jumat (24/10/2025). Ia menambahkan, jembatan ini bukan sekadar penghubung fisik, tetapi juga menjadi jembatan harapan bagi masyarakat untuk mengakses peluang ekonomi lebih baik.
Jalan Tol Lingkar Pekanbaru menghubungkan Junction Pekanbaru dengan Bypass Pekanbaru dan merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Pekanbaru–Rengat. Tol ini juga akan tersambung dengan Jalan Tol Pekanbaru–Dumai dan Tol Pekanbaru–Bangkinang–XIII Koto Kampar, menciptakan ekosistem transportasi terintegrasi yang memungkinkan distribusi barang dan jasa lebih efisien di koridor ekonomi Riau.
Jembatan Siak VI memiliki panjang main span 97,5 meter dan side span masing-masing 59,5 meter, melintasi Sungai Siak. Jalan tol ini dirancang memiliki lebar 3,6 meter per lajur dengan dua lajur tiap jalurnya dan kecepatan maksimal 100 kilometer per jam. Terdapat tiga pintu masuk dan keluar di Rimbo Panjang, Jalan Siak, dan Muara Fajar untuk memudahkan akses masyarakat.
Fokus pembangunan saat ini diprioritaskan di wilayah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, khususnya di lokasi yang telah bebas lahan. Ruas tol ini melintasi wilayah strategis di Kota Pekanbaru seperti Kelurahan Muara Fajar, Rumbai Bukit, Agrowisata, Palas, dan Sri Meranti, serta di Kabupaten Kampar mencakup Desa Karya Indah, Rimbo Panjang, Tarai Bangun, dan Kualu.
Hutama Karya juga membangun fasilitas pendukung berupa rest area tipe A, lengkap dengan berbagai fasilitas terintegrasi dan produk lokal. Kehadiran fasilitas ini diharapkan mendorong perekonomian masyarakat sekitar serta membuka peluang usaha mikro, kecil, dan menengah.
Selain itu, proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru telah memberikan dampak positif langsung terhadap perekonomian lokal melalui penyerapan tenaga kerja yang signifikan. Tumbuhnya usaha pendukung seperti warung makan, bengkel, dan toko material bangunan menciptakan ekosistem ekonomi yang saling menguatkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Penyelesaian konstruksi proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru ditargetkan pada akhir 2026. Proyek ini diproyeksikan mampu mengubah lanskap ekonomi Riau secara fundamental, menjadi katalis bagi pengembangan kawasan industri dan pariwisata di sepanjang koridor, menciptakan lapangan kerja berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami bertekad menjadi mitra terpercaya pemerintah dalam mewujudkan pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat melalui konektivitas infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan," tutup Mardiansyah.