Makna dan Tata Cara Mandi Jumat: Sunnah Rasul untuk Memuliakan Hari Penuh Keberkahan Jumat, 24/10/2025 | 14:43
Riau12.com-Setiap Muslim laki-laki yang telah mukalaf memiliki kewajiban untuk menunaikan ibadah shalat Jumat setiap pekan. Sebelum melaksanakan ibadah tersebut, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk mandi. Anjuran ini merupakan salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW yang memiliki makna mendalam, baik dari sisi kebersihan maupun penghormatan terhadap hari Jumat.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Abdullah bin Abbas RA, Nabi SAW bersabda:
“Sesungguhnya hari ini adalah hari Id (hari raya) yang Allah jadikan untuk umat Muslim. Maka ketika datang hari Jumat, mandilah. Kalau punya wewangian, maka gunakanlah, dan dianjurkan bagi kalian untuk bersiwak.” (HR. Ibnu Majah).
Hadits tersebut menjelaskan bahwa hari Jumat adalah hari raya mingguan bagi umat Islam—hari yang penuh kebahagiaan dan kebersamaan. Umat Muslim berkumpul untuk shalat berjamaah dan mendengarkan khutbah, sehingga penting untuk tampil bersih dan wangi.
Perintah mandi dalam hadits tersebut menunjukkan pentingnya kebersihan diri. Dalam bahasa Arab, kalimat *“Falyaghtasil”* adalah bentuk fi’il amr (kata perintah), yang berarti Nabi SAW benar-benar menganjurkan umatnya untuk melaksanakan mandi pada hari Jumat.
Anjuran ini juga sejalan dengan hadits riwayat Samurah bin Jundub RA:
“Siapa yang berwudhu pada hari Jumat, maka mendapatkan keberkahan. Sedangkan siapa yang mandi (di hari Jumat), maka itu lebih afdhal.”
Mandi menjadi simbol penyucian diri secara total, baik lahir maupun batin, agar siap menghadiri majelis ibadah dengan kondisi terbaik. Selain mandi, Rasulullah SAW juga menganjurkan penggunaan wewangian serta bersiwak untuk membersihkan mulut dan gigi. Siwak, batang dari pohon arak, memiliki manfaat membersihkan gigi, menyegarkan napas, dan menjaga kebersihan mulut.
Amalan-amalan tersebut merupakan bagian dari tuntunan dan adab seorang Muslim dalam menyambut hari Jumat. Bahkan, sebagaimana dikutip dari laman *jabar.nuonline.com*, sunnah mandi Jumat juga dianjurkan bagi perempuan, anak-anak, dan musafir yang hendak menghadiri shalat Jumat, meskipun tidak wajib bagi mereka.
Tata Cara Mandi Jumat
1. Basuh kedua tangan hingga tiga kali sebelum masuk ke tahap mandi.
2. Bersihkan tubuh dari najis atau kotoran yang masih menempel.
3. Guyur kepala sebanyak tiga kali sambil membaca niat:
(Artinya: Saya niat mandi untuk menghadiri shalat Jumat sunnah karena Allah Ta’ala).
4. Siram bagian kanan tubuh sebanyak tiga kali, kemudian bagian kiri tiga kali.
5. Pastikan air mengalir ke seluruh tubuh, sela-sela rambut, dan lipatan kulit, sambil menggosok tubuh secara merata.
Adapun waktu terbaik untuk mandi Jumat, menurut pendapat Syekh M. Nawawi, dimulai sejak terbit fajar hingga khatib naik mimbar. Namun, waktu yang paling utama adalah saat seseorang hendak berangkat ke masjid.
Contohnya, jika berencana berangkat ke masjid pukul 11.30, maka waktu itu menjadi momen yang paling baik untuk mandi Jumat, membersihkan diri, dan mengenakan wewangian.
Dengan melaksanakan sunnah ini, seorang Muslim tidak hanya memuliakan hari Jumat, tetapi juga meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam menjaga kebersihan, kerapian, dan kehormatan diri di hadapan Allah SWT.