Banjir Tak Kunjung Usai, Pemko Pekanbaru Siapkan Sistem Biopori untuk Kurangi Genangan Senin, 13/10/2025 | 15:18
Riau12.com-PEKANBARU — Hujan deras yang mengguyur Kota Pekanbaru hampir sepanjang hari pada Minggu (13/10/2025), menyebabkan sejumlah wilayah tergenang banjir.
Akibatnya, arus lalu lintas di beberapa ruas jalan utama sempat mengalami kemacetan parah lantaran air meluap ke badan jalan.
Beberapa titik yang terdampak antara lain Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Tuanku Tambusai, dan Jalan Arifin Ahmad. Genangan air di lokasi tersebut membuat pengendara kesulitan melintas dan menimbulkan antrean panjang kendaraan.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengatakan bahwa salah satu penyebab utama banjir adalah tidak berfungsinya saluran drainase akibat tersumbat atau tertutup bangunan.
“Banjir ini bukan baru tahun ini terjadi, tapi sudah hampir 15 tahun. Penyebabnya karena banyak bangunan berdiri di atas drainase, ada juga drainase yang tertutup dan penuh sedimen. Akibatnya, jalur air tersumbat dan tidak bisa mengalir lancar,” ujar Agung, Senin (13/10/2025).
Ia menyebut Pemerintah Kota Pekanbaru kini tengah fokus melakukan langkah-langkah konkret untuk menanggulangi banjir yang kerap melanda kota tersebut. Agung mengibaratkan kondisi Pekanbaru seperti “kuali besar” yang harus memiliki saluran air menuju muara agar tidak tergenang setiap kali hujan turun.
“Hampir seluruh drainase di Pekanbaru tidak berfungsi baik. Tapi kami terus melakukan upaya penanganan, dan hasilnya mulai terlihat. Tahun ini titik banjir memang belum hilang sepenuhnya, tapi air lebih cepat surut dibanding sebelumnya,” jelasnya.
Agung menilai, sistem pengendalian banjir yang diterapkan selama ini sudah tidak relevan lagi. Karena itu, Pemko Pekanbaru akan memperbarui masterplan pengendalian banjir agar sesuai dengan kondisi terkini.
Salah satu langkah baru yang akan diterapkan adalah penggunaan sistem biopori untuk membantu penyerapan air. Dalam upaya tersebut, Pemko Pekanbaru bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang lebih dulu menerapkan sistem tersebut.
“Tahun depan kami akan menerapkan sistem biopori sebagai bagian dari program pengendalian banjir. Kami sudah menjalin kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk hal ini,” ungkapnya.
Meski begitu, ia mengakui bahwa intensitas hujan yang tinggi pada Minggu kemarin turut memperparah genangan air di sejumlah titik.
“Hujan kemarin memang sangat deras dari pagi sampai malam. Kami prihatin dengan kondisi ini, dan saya akan turun langsung ke lapangan bersama BPBD serta Dinas Sosial untuk meninjau kondisi warga terdampak,” pungkasnya.