Marak Gepeng dan ODGJ di Jalanan, Tekad Indra: Jangan Hanya Razia, Harus Ada Solusi Nyata Senin, 06/10/2025 | 14:56
Riau12.com-PEKANBARU – Keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng), anak jalanan, orang terlantar, hingga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kembali marak di sejumlah titik jalanan utama Kota Pekanbaru.
Mereka terlihat kembali beraktivitas bahkan “bermain kucing-kucingan” dengan petugas, meski sebelumnya sudah dilakukan beberapa kali penertiban oleh pihak Dinas Sosial (Dinsos) dan Satpol PP.
Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Tekad Indra Pradana Abidin, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana Dinsos Kota Pekanbaru yang akan melakukan razia besar-besaran dalam waktu dekat.
“Kita mendukung rencana razia ini. Tapi jangan hanya selesai di razia saja. Harus dipikirkan kelanjutannya supaya setelah razia tidak ada lagi gepeng, anak jalanan, orang terlantar, maupun ODGJ yang berkeliaran di masyarakat,” ujar Tekad, Senin (5/10/2025).
Menurut Tekad, langkah penertiban memang penting untuk menata kembali wajah kota dan menjaga ketertiban sosial. Namun, ia menegaskan bahwa penanganan harus dilakukan secara berkelanjutan dan disertai solusi komprehensif, bukan hanya sekadar tindakan sesaat.
Politisi PDI Perjuangan itu menyarankan agar Pemko Pekanbaru melalui Dinsos mendirikan posko permanen di titik-titik rawan yang sering dijadikan tempat mangkal gepeng dan ODGJ.
“Umpamanya posko bisa didirikan di simpang empat Living World, simpang SKA, atau simpang Jalan Sudirman. Lengkapi dengan fasilitas AC, kamar mandi, sehingga bisa benar-benar terpantau 24 jam di sana,” sarannya.
Dengan adanya posko pengawasan permanen, Tekad menilai petugas gabungan dari Dinsos dan Satpol PP akan lebih mudah memantau dan menangani para gepeng serta ODGJ secara cepat dan manusiawi.
Lebih lanjut, ia juga mendesak agar Dinsos mencari pola penanganan jangka panjang yang melibatkan lembaga sosial, rumah singgah, hingga dunia usaha agar masalah sosial ini bisa ditangani dari akarnya.
“Harus ada solusi yang komprehensif. Jangan sampai setiap tahun kita bicara razia, tapi masalahnya tetap ada,” tegasnya.