Rekor Baru! Emas Antam Sentuh Rp2,25 Juta per Gram di Tengah Rupiah Melemah Senin, 06/10/2025 | 14:54
Riau12.com-JAKARTA — Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Berdasarkan data dari laman resmi Logam Mulia, harga emas 24 karat hari ini, Senin (6/10/2025), menembus Rp2.250.000 per gram, naik Rp11.000 dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Untuk ukuran terkecil, 0,5 gram, kini dibanderol Rp1.175.000, sementara pecahan 10 gram dijual Rp21.995.000. Adapun pecahan terbesar, 1 kilogram, kini menembus harga fantastis Rp2.190.600.000.
Kenaikan harga ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global dan pelemahan nilai tukar rupiah. Dalam sepekan terakhir, harga emas Antam bergerak di rentang Rp2.222.000–Rp2.250.000 per gram, sementara dalam satu bulan terakhir nilainya sudah melonjak hampir 10 persen.
Lonjakan harga ini mendorong minat masyarakat untuk berinvestasi emas sebagai bentuk perlindungan nilai kekayaan (hedging). “Banyak pembeli ritel datang membeli pecahan kecil, terutama ukuran 1 hingga 5 gram. Mereka khawatir rupiah makin tertekan,” ujar seorang pegawai butik emas di Jakarta.
Untuk harga buyback (pembelian kembali), Antam juga menaikkan nilai menjadi Rp2.098.000 per gram. Artinya, jika masyarakat menjual emasnya ke Antam, perusahaan akan membelinya di harga tersebut.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 81 Tahun 2024, transaksi penjualan emas di atas Rp10 juta tetap dikenai Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen, yang langsung dipotong dari nilai transaksi.
Menurut analis komoditas Dendy Arif, kenaikan harga emas ini merupakan respons alami pasar terhadap ketidakpastian global.
“Setiap kali geopolitik memanas atau inflasi tinggi, masyarakat cenderung mencari aset aman. Emas jadi pilihan utama karena nilainya stabil dan mudah dijual kembali,” katanya.
Lonjakan harga emas Antam kali ini bukan sekadar rekor angka. Ia mencerminkan tingginya kesadaran masyarakat terhadap diversifikasi aset, sekaligus menandai tingkat kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global yang belum benar-benar stabil.