Ambruknya Ponpes Al Khoziny: Bau Anyir Tercium, Tim Gabungan Terus Evakuasi Korban Jumat, 03/10/2025 | 10:53
Riau12.com-SIDOARJO – Tim gabungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai mengevakuasi korban ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny menggunakan alat berat, Kamis (2/10/2025), setelah hari keempat pencarian tidak lagi menemukan tanda-tanda kehidupan.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan upaya pencarian korban selamat telah dihentikan setelah penemuan terakhir dan dilakukan rapat koordinasi tim gabungan. Penentuan penggunaan alat berat sudah dibicarakan dengan keluarga korban.
“Semua keluarga korban menyetujui agar proses evakuasi dilanjutkan menggunakan alat berat. Tidak ada keluarga yang meminta pencarian korban selamat dilanjutkan,” ujar Suharyanto.
Hingga kini, tercatat 108 korban telah dievakuasi, terdiri dari 103 selamat dan 5 meninggal dunia. Namun, masih terdapat 59 santri yang hilang, meski pihak BNPB berharap mereka tidak berada di reruntuhan.
Warga sekitar mengaku mulai mencium bau anyir di lokasi ambruk saat angin berembus, meski bau tersebut tidak terlalu menyengat bagi petugas. Untuk keamanan, area sekitar reruntuhan disterilkan hingga 50 meter dari titik kejadian.
Analisis pakar teknik sipil dari ITS Surabaya, Muji Himawan, menyebut penyebab utama ambruknya mushala adalah kegagalan konstruksi. Keruntuhan termasuk jenis pancake collapse, di mana seluruh lantai runtuh menimpa satu sama lain. Bangunan musala juga terhubung dengan gedung di sekitarnya, sehingga proses evakuasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
“Beberapa struktur mencantol ke bangunan sebelah, jadi tim evakuasi bekerja ekstra agar tidak merusak gedung lain,” kata Muji.
Evakuasi dilakukan melalui berbagai teknik, termasuk melalui celah gorong-gorong dan jalur sempit, dengan tetap mengutamakan keselamatan petugas dan warga sekitar.