Dari Kisah Badui di Masjid hingga Senyum Rasulullah, Teladan Akhlak Nabi yang Abadi
  
    
      
Riau12.com-Jika ingin mengetahui kemuliaan akhlak Nabi Muhammad SAW, kita perlu menyelami seluruh sisi kehidupan beliau. Sebab, setiap perilaku Rasulullah senantiasa memancarkan akhlak mulia yang menjadi teladan bagi seluruh umat manusia.
Suatu ketika, sebagaimana diriwayatkan Anas bin Malik RA, para sahabat sedang berada di masjid bersama Rasulullah SAW. Tiba-tiba datang seorang badui penduduk dari daerah pinggiran kota dan buang air kecil di dalam masjid.
Para sahabat spontan hendak menghardik dan menghentikan perbuatannya. Namun Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian menghentikannya. Biarkanlah ia hingga selesai dengan hajatnya!”
Para sahabat pun mematuhi perintah beliau. Setelah badui itu selesai, Rasulullah SAW menasihatinya dengan lembut agar tidak mengotori masjid karena masjid adalah tempat suci untuk beribadah. Beliau kemudian meminta sahabat mengambil seember air dan menyiram bekas najis tersebut.
Kisah sederhana itu menggambarkan betapa lembut dan bijaksananya Rasulullah SAW dalam menghadapi kesalahan orang lain. Tidak dengan amarah, tetapi dengan kasih sayang dan pendidikan.
Ibnu Umar RA meriwayatkan, Rasulullah SAW tidak pernah berkata atau berbuat keji, bahkan tidak berpura-pura berbuat keji hanya untuk membuat orang tertawa (HR Bukhari-Muslim).
Anas RA pun bersaksi, “Selama aku berkhidmat kepada Rasulullah selama 10 tahun, aku tidak pernah mendengar beliau berkata ‘Ah’. Beliau tidak pernah berkata, ‘Mengapa kamu lakukan ini?’ atau ‘Mengapa tidak kamu lakukan itu?’” (HR Bukhari-Muslim).
Aisyah RA juga menuturkan, Rasulullah SAW tidak pernah membalas perlakuan buruk seseorang demi kepentingan pribadi. “Namun, jika perlakuan itu melanggar ketentuan Allah, beliau akan menegakkannya demi agama Allah semata,” ujar Aisyah.
Dalam riwayat lain disebutkan, suatu ketika Rasulullah SAW sedang berjalan bersama Anas mengenakan selendang dari Najran. Tiba-tiba, seorang badui menarik selendang itu dengan keras hingga meninggalkan bekas di pundak beliau. Orang itu berkata, “Wahai Muhammad, berikanlah harta Allah yang ada padamu!”
Namun Rasulullah SAW hanya menoleh dan tersenyum. Beliau kemudian memberikan apa yang diminta oleh badui tersebut (HR Bukhari-Muslim).
Kisah-kisah itu menjadi cermin betapa agungnya akhlak Rasulullah SAW pemaaf, penyabar, lembut, dan selalu mendahulukan kebaikan.
Sungguh, Allah SWT telah berfirman:
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari Kiamat, serta yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
	
    
    
	
	
Komentar Anda :