Meski Tau Perbuatan Tercela Namun Masih Banyak Yang Menganggap Normal, Mengapa di Larang Agama?
Riau12.com-Jakarta - Tak sedikit muslim yang menjadi pelaku ghibah meski tahu ini perbuatan tercela. Banyak yang menganggap ini hal sepele dan normal. Namun, mengapa perbuatan ghibah dilarang agama?
Siapa di sini yang masih sering melakukan ghibah? Apakah Anda salah satu pelaku ghibah? Naudzubillah. Apa sih ghibah itu?
Dikutip dari Buku Pintar Agama Islam untuk Pelajar oleh Muhammad Syukron Maksum, ghibah secara sederhana diartikan sebagai kegiatan menggunjing atau gosip.
Secara istilah, ghibah adalah membicarakan orang lain dengan cara melontarkan isu-isu negatif dengan mencari kesalahan orang lain, kemudian disebarkan orang lain dengan maksud menyudutkan orang yang digunjingkan.
Menyebutkan hal yang ada pada diri orang lain, meskipun itu fakta, namun jika berpotensi membuat yang bersangkutan tidak suka, juga termasuk dalam perbuatan ghibah.
Perilaku ghibah dilarang agama karena dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Allah SWT mengibaratkan kegiatan ghibah seperti sedang memakan daging saudaranya sendiri.
Allah SWT berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat (49): 12)
Alasan-Alasan Perbuatan Ghibah Dilarang Agama
1. Mengakibatkan Permusuhan
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, perbuatan ghibah dilarang agama karena dapat mengakibatkan permusuhan antar sesama. Bahkan, bisa saling membenci, pertengkaran, dan tidak menutup kemungkinan pertumpahan darah. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh R. Syamsul B., dan M. Nielda dalam Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya.
2. Membuat Orang yang Bersangkutan Malu
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan dalam buku berjudul Ustadz Adi Hidayat oleh Rusydie Anwar, bahwa alasan mengapa perbuatan ghibah dilarang agama adalah karena berpotensi membuat orang yang bersangkutan malu karena aibnya dibongkar.
Allah SWT saja dengan segala kekuasaan-Nya dan belas kasih-Nya berkenan menutupi aib hamba-Nya, lantas apa hak kita sehingga perlu membeberkan aib orang lain?
3. Balasan bagi Orang yang Berbuat Buruk
Salah satu alasan menyebarkan aib dengan cara ghibah salah satunya adalah ingin memberi pelajaran bagi sang pelaku. Namun hal ini merupakan cara yang salah.
Alasan mengapa ghibah dilarang agama adalah karena Allah SWT akan memberi balasan amalan seseorang sesuai dengan apa yang dikerjakannya, sebagaimana firman-Nya,
"Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya." (Al-Mudatsir: 38)
Orang-orang yang menjelek-jelekkan orang lain pada hakikatnya bukan hanya ghibah kepada seseorang, melainkan juga mencaci dan merendahkan ciptaan Allah SWT. Inilah yang dibenci oleh syariat dengan sabdanya,
"Kalian menyebut hal yang dibenci oleh saudaramu yang ada padanya."
Dampak Buruk Ghibah
Selain alasan-alasan di atas, perbuatan ghibah juga dilarang agama karena menimbulkan berbagai dampak buruk. Jondra Pianda dalam bukunya yang berjudul Blak-Blakan Bahas Mapel Pendidikan Agama Islam SMP, dampak negatif ghibah yaitu:
1. Mengakibatkan rusaknya hubungan baik dengan orang lain
2. Menimbulkan kebencian, dendam, dan permusuhan
3. Merusak keharmonisan dalam hidup bermasyarakat
4. Berdosa kepada Allah SWT
5. Mengurangi iman
Sumber: detik.com
Komentar Anda :