www.riau12.com
Kamis, 28-Maret-2024 | Jam Digital
20:28 WIB - Hati-hati Pas Mudik, Berikut Daftar 48 Titik Rawan Kecelakaan di Riau | 20:07 WIB - Program CSR RAPP Kembali Dapat Penghargaan dari Pemkab Pelalawan | 17:57 WIB - DPRD Sebut PI Untuk PD KAK dan BKSE Sesuai Regulasi | 17:33 WIB - 19.800 Kg Mangga Ilegal Asal Malaysia Tangkapan BC Bengkalis Dimusnahkan di Kepulauan Meranti | 16:29 WIB - Gagal di Pileg 2024, Ida Yulita Susanti Serius Incar Kursi Walikota Pekanbaru | 13:32 WIB - Polisi Kembali Tangkap Bandar di Pangeran Hidayat, Amankan 9 Paket Sabu
 
Peringatan Tahun Baru Islam, Jamaah Masjid Al-Irsyad Undang Ustadz Dan Anggota DPD/ MPR RI
Senin, 09-08-2021 - 23:11:23 WIB
TERKAIT:
   
 

TANJUNG SAWAH, Riau12.com-Dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah, Jamaah Masjid Al-Irsyad Dusun Tanjung Desa Sawah Kecamatan Kampar Utara laksanakan peringatan nya dengan mengundang Ustadz H Marhalim, S.Ag dan Anggota DPD/MPR RI, Edwin Pratama Putra, SH. Turut hadir Konsultan Pendamping Wilayah (KPW) Program Pemberdayaan dan Pembangunan Desa (P3MD) Propinsi Riau, Afifudin ST dan Kepala Desa Sawah, Edi Wirnata, Tokoh Masyarakat Desa Sawah Drs. H.Muzbar.


Kepala Dusun Tanjung Andrizal, S.PdI dalam sambutannya mengatakan Semangat Muharam di tahun baru Hijriah diharapkan memberi energi terbaru untuk menggantikan berbagai keburukan di tahun-tahun sebelumnya.

"Mudah mudahan dengan peringatan tahun baru islam 1 Muharram 1443 Hijriah memberi warna baru bagi kehidupan kita walaupun dalam pandemi covid-19 melanda, sehingga dengan hadirnya bulan ini bisa memberikan hal positif dan Kita harus berani menggunting dosa-dosa langganan kita yang selama ini sulit kita hentikan. Kita harus melihat tahun baru ini sebagai momentum introspeksi diri," ujarnya.

Sementara Ustadz H Marhalim, SH dalam tausiahnya berpesan agar bulan ini jangan dijadikan momen peringatan seperti ini saja tapi mampu menjaga agama Allah.

"Tolong lah agama Allah, jangan hanya memperingati seperti ini saja tapi harus mampu menjaga dan mengamalkannya" sebutnya.

Lanjut, kata Ustadz Marhalim, ada beberapa cara untuk menolong agama Allah, yakni :

Pertama, Hijrah maknawi duduk di majlis ilmu, Cintai agama Islam dengan mengenal Islam tersebut. Kedua, amalkan agama Allah. Ketiga, berakhlak dengan baik. Keempat, bantu dengan keuangan atau dana. Kelima, jihad. Ini merupakan opsi terakhir dalam menjalankan agama Allah.

Selanjutnya Ia meminta agar selalu berhati-hati dan waspada. Jangan sampai umat jatuh pada lubang atau kesalahan yang sama.

"Kelemahan kita sebagai umat adalah kita tidak belajar dari masa lalu. Kita harus berani berfikir lain dalam menyiapkan masa depan yang lebih baik demi umat," lanjutnya.

Ia pun mengingatkan jamaah untuk tidak menjadi seseorang yang konsumtif. Sebagai mayoritas penduduk Indonesia, umat harus menjadi lebih produktif. Ini berguna untuk menyiapkan pribadi yang lebih mandiri.

"Mari menjadi pribadi yang pandai bersyukur, sehingga mampu menolong Agama Allah," tukasnya.

Ditempat yang sama Anggota DPD / MPR RI Edwin Pratama Putra, SH sambil bersilaturrahmi dengan jamaah masjid Al-Irsyad dalam sambutannya mengatakan memperingati tahun baru islam / hijriah penting bagi kita sebagai umat islam.

Dia menyarankan seluruh jamaah untuk terus meningkatkan amal sholeh meski di tengah kesulitan seperti saat ini. Bersabar dan terus bermuhasabah adalah cara yang paling tepat untuk mengawali datangnya tahun yang baru, ujarnya.  

"Mari kita rayakan tahun baru Islam dengan memperbanyak dzikir, doa, dan munajat, bahkan berpuasa. Semoga Covid-19 dengan beraneka variannya cepat berlalu dan negeri yang kita cintai ini dapat segera pulih dan bangkit,"sebutnya.

Terkait pembangunan masjid ini saya pribadi sangat apresiasi karena jamaah secara swadaya untuk membangunnya.
"Saya apresiasi dengan pembangunan masjid dan akan support serta mudah mudahan bisa terlaksana dengan baik. Dan saya coba perjuangkan dengan menggunakan APBN, APBD sehingga pembangunan nya terwujud," harapnya.

Selain itu, kita juga bersama berusaha untuk pembangunan masjid yang kita cintai ini.

Selanjutnya Ia, berkisah ketika dalam satu majelis ilmu, Imam Malik yang merupakan guru dari Imam Syafi'i mengatakan bahwa rezeki itu datang tanpa sebab. Seseorang cukup bertawakkal dengan benar, niscaya Allah akan memberikannnya rezeki.

"Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah mengurus lainnya," demikian pendapat Imam Malik.

Imam Malik menyandarkan pendapatnya itu berdasarkan sebuah hadis Rasulullah.

"Andai kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal niscaya Allah akan berikan rizki kepada kalian, sebagaimana Dia memberikan rizki kepada burung yang pergi dalam keadaan lapar lalu pulang dalam keadaan kenyang".

Ternyata Imam Syafii memiliki pandangan lain. Beliau mengemukakan pendapat kepada sang guru. "Ya Syeikh, seandainya seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki?" kata Imam Syafii.

Imam Syafii menyampaikan pendapat bahwa untuk mendapatkan rezeki dibutuhkan usaha dan kerja keras. Rezeki tidak datang sendiri, melainkan harus dicari dan didapatkan melalui sebuah usaha.

Guru dan murid yang merupakan pendiri mazhab itu bersikukuh pada pendapatnya masing-masing. Hingga suatu ketika, saat Imam Syafii berjalan-jalan, beliau melihat serombongan orang sedang memanen buah anggur. Beliau pun ikut membantu mereka. Setelah pekerjaan selesai, Imam Syafi'i mendapat imbalan beberapa ikat anggur sebagai balas jasa.

Imam Syafi'i senang bukan main. Beliau senang bukan karena mendapatkan anggur, tetapi karena memiliki alasan untuk menyampaikan kepada Imam Malik bahwa pendapatnya soal rezeki itu benar.

Dengan bergegas Imam Syafi'i menjumpai Imam Malik yang sedang duduk santai. Sambil menaruh seluruh anggur yang didapatnya, Imam Syafi'i menceritakan pengalamannya seraya berkata: "Seandainya saya tidak keluar pondok dan melakukan sesuatu (membantu memanen), tentu saja anggur itu tidak akan pernah sampai di tangan saya".

Mendengar itu, Imam Malik tersenyum, seraya mengambil anggur dan mencicipinya. Kemudian Imam Malik berucap pelan. "Sehari ini aku memang tidak keluar pondok, hanya mengambil tugas sebagai guru, dan sedikit berpikir alangkah nikmatnya kalau dalam hari yang panas ini aku bisa menikmati anggur. Tiba-tiba engkau datang sambil membawakan beberapa ikat anggur untukku. Bukankah ini juga bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab? Cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan berikan rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya".

Imam Syafi'i langsung tertawa mendengar penjelasan Imam Malik tersebut. Sang Guru dan murid itu kemudian tertawa bersama. Begitulah, dua Imam mazhab mengambil dua hukum berbeda dari hadis yang sama.

Itulah sedikit sepenggal alkisah antara Imam Malik dan Imam Syafii sebut Senator Muda asal Kampar ini. "Semoga kita bisa menjadi Imam Syafii," pungkasnya.(r12)



 
Berita Lainnya :
  • Peringatan Tahun Baru Islam, Jamaah Masjid Al-Irsyad Undang Ustadz Dan Anggota DPD/ MPR RI
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved