Umat Islam Rohul Desak Pemerintah Bubarkan Banser
Senin, 29-10-2018 - 13:12:15 WIB
Riau12.com, PASIRPANGARAIAN-Ribuan umat Muslim dari berbagai elemen dan organisasi tergabung di Solidaritas Masyarakat Muslim Rokan Hulu menggelar aksi bela Islam, Senin (29/10/2018).
Aksi Bela Islam ini terkait pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dilakukan oknum Banser di Garut, Jawa Barat, saat Hari Santri Nasional pada Senin 22 Oktober 2018.
Aksi Bela Islam di Kabupaten Rohul digelar Umat Muslim di empat titik, dimulai dari Taman Kota Pasirpangaraian, dilanjutkan di Mako Polres Rohul, Kantor DPRD Rohul, dan diakhiri di Kantor Bupati Rohul.
Saat aksi di depan Mapolres Rohul, Umat Islam Rohul mengatakan bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dibakar oknum Banser bukanlah bendera milik Hizbut Tahrir, namun milik umat Islam.
Ada 6 penyataan sikap disampaikan umat Islam Rohul saat aksi di depan Mapolres Rohul. Pertama, mengutuk pembakar bendera tauhid oleh oknum Banser di Garut, Jawa Barat.
"Kami mendesak Kepolisian Republik Indonesia untuk menetapkan oknum pembakar bendera tauhid tersebut ditetapkan sebagai tersangka, karena telah merusak hati umat Islam, dan merusak serta melecehkan simbol agama Islam," tegas orator, Senin.
Kedua, umat Islam Rohul mendesak pemerintah pusat untuk membubarkan organisasi Banser yang dinilai telah melanggar aturan sesuai dengan Perpu Ormas yang diterbitkan oleh Presiden, serta sudah sangat meresahkan umat Islam, diantaranya perkusi terhadap ulama, dan pembubaran berbagai pengajian Keislaman.
Ketiga, mendesak TNI dan Polri sebagai Garda terdepan dalam mempertahankan NKRI, tidak membiarkan suatu organisasi mengambil alih wewenang TNI dan Polri yang mengatasnamakan mempertahankan NKRI.
Ke empat, mendesak pemerintah pusat bersikap arif dan bijaksana serta adil terhadap umat Islam dalam berbagai sendi kehidupan dan pengamalan agama Islam.
"Kelima, kami masyarakat muslim Rokan Hulu siap mengawal proses hukum terhadap pembakar bendera tauhid," tegas orator lagi.
Ke enam, umat Islam Indonesia siap bersama TNI dan Polri dalam rangka mempertahankan NKRI dari berbagai ancaman dari dalam maupun dari luar.
"NKRI harga mati, itu adalah motto kita bersama, bukan hanya diklaim suatu pihak yang menyatakan mereka paling NKRI," tambah orator.
Selain itu massa juga meminta Bupati Rohul, Ketua DPRD Kabupaten Rohul, serta Kapolres Rohul untuk menyampaikan pernyataan sikap umat Islam Rohul kepada Presiden, Ketua DPR RI, dan Kapolri.
Menanggapi Aksi Bela Islam, Kapolres Rohul AKBP Muhammad Hasyim Risahondua mengatakan akan mengawal Aksi Bela Islam tersebut di empat titik hingga berjalan aman dan sejuk.
Namun demikian, Kapolres Rohul memminta agar kasus pembakaran bendera tauhid diserahkan ke Kepolisian yang saat ini sudah ditangani oleh Polda Jabar.
"Polisi akan selalu profesional dalam melaksanakan tugasnya," tegas Kapolres Rohul kepada massa Aksi Bela Islam.(rtc)
Komentar Anda :