Berulang Kali Raih ADIPURA, Penanganan Sampah Di Pekanbaru Masih Kacau
Sabtu, 08-08-2015 - 12:10:09 WIB
|
Seorang warga menunjuk tumpukkan sampah yang berada di jalan HR Soebrantas
|
PEKANBARU, Riau12.com - Aneh, itulah yang ungkapan yang keluar dari mulut Warga kota Pekanbaru ketika mendengar kota Pekanbaru adalah kota besar Terbersih se-Indonesia dan telah berulang kali meraih piala ADIPURA yang melambangkan kota yang terbebas dari sampah dan bisa memanfaatkan sampah menjadi barang berharga serta memiliki nilai ekonomis.
Namun kenyataannya, hal berbeda dapat kita saksikan langsung katika Pemerintah kota Pekanbaru tindak mampu melakukan pengolahan sampah dengan baik. Mulai dari ketersediaan TPS (tempat pembuangan sampah sementara) yang sangat minim, pengangkutan sampah yang tidak jelas membuat penumpukan sampah hampir di setiap ruas jalan, hingga upaya daur ulang sampah yang hanya indah di perkataan saja tanpa ada realisasi yang benar-benar dirasakan masyarakat luas.
"Intinya, pengolahan sampah di Pekanbaru masih kacau," ungkap Rahmat kepada riau12.com, Sabtu (8/8).
Padahal sejak dua tahun terakhir ini Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru telah berkoar-koar di media massa akan membuat inovasi baru yakni akan mengolah sampah menjadi energi listrik, namun hingga kini itu hanya kata-kata indah saja tanpa ada realisasi yang nyata.
"Jangankan membuat sampah jadi listrik, pak Wali. Sampah tidak menumpuk saja sulit untuk di ciptakan di kota Pekanbaru ini. Nah disinilah ungkapan aneh itu keluar kanapa kota Pekanbaru yang pengolahan sampainya masih kacau bisa maraih penghargaan ADIPURA setiap tahunnya. Apakah ini penghargaan yang dibeli dari oknum Pemerintah pusat atau memang tim peninjauan ADIPURA sudah di sogok oleh Pemerintah kota Pekanbaru atau Tim Peninjauan ADIPURA tersebut memang bodoh tidak tahu mana yang bersih dan mana yang pura-pura bersih dan mana yang kotor," papar Rahmat.
Seharusnya Walikota Pekanbaru dan Wakil Walikota Pekanbaru segera menyelesaikan persoalan sampah ini di awal jabatannya, bukan hanya mengumbar janji saja.
"Sejak awal jabatan hingga tiga tahun kepemimpinan Walikota Pekanbaru dan Wakil Walikota Pekanbaru hanya terus memberi janji palsu dan mimpi-mimpi indah kepada masyarakat Pekanbaru, namun menyelesaikan permasalahan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat selalu diabaikan, apakah janji ini akan berlanjut hingga akhir jabatan Pak Wali," ungkapnya.
Menanggapi persoalan penanganan sampah di kota Pekanbaru tersebut, Walikota Pekanbaru mengakui bahwa untuk menyelesaikan persoalan sampah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Misalnya saja mengenai TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) disitu harus aja persetujuan dari masyarakat, jika tidak ada masyarakat yang setuju maka TPS tidak dapat direalisasikan.
"Intinya untuk sampah ini kita butuh kerjasama semua pihak, sehingga kota Pekanbaru bisa menjadi Bersih, Asri dan Nyaman," ujarnya.
Lanjut, dirinya menegaskan bahwa penghargaan piala Adipura bukanlah tujuan Pemerintah kota Pekanbaru. Tapi Pekanbaru Bersih dan Nyaman itulah yang Kami Inginkan.
"Penghargaan bukan tujuan utama, itu tidak penting. Yang penting adalah masyarakat Pekanbaru mencintai kebersihan," singkatnya. (ardi)
Komentar Anda :