PEKANBARU, Riau12.com - Data yang dirilis dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru hingga awal pekan di bulan Agustus ini, mencatat Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) sudah mencapai angka 1.561 kasus. Jumlah tersebut meningkat signifikan dari jumlah pasien rekapan pada bulan Juli, yakni 900 kasusu.

Kepala Diskes Kota Pekanbaru, Helda S Munir melalui Kepala Seksi (Kasi) Surveland, Hamdan mengatakan kasus ISPA terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Kasus penyakit akibat asap Karhutla tersebut besar kemungkinan bakal terus meningkat.

"Penyakit ISPA terus bertamba signifikan. Data itu berdasarkan pasien yang berobat di Puskesmas (se-Kota Pekanbaru)," ujar Hamdan.

Selain meningkatnya jumlah pasien ISPA, dampak kabut asap yang terjadi juga menyebabkan iritasi pada kulit. Diman jumlah pasiennya juga meningkat. Jika pekan sebelumnya mencapai 35 kasus, di pekan ini kasus penyakit iritasi kulit sudah ada sebanyak 56 kasus.

Hamdan menyampaikan, penyakit iritasi kulit dampak asap Karhutla dinilai tidak bisa dipadang sebelah mata. Jika tidak mendapatkan pengobatan, penyakit iritasi kulit bisa menjadi lebih parah. Bahkan bisa sampai terjadi kanker kulit.

"Kasus iritasi mata sampai sekarang mencapai 37 kasus," katanya.

Selain penyakit ISPA dan iritasi kulit, penyakit akibat asap lainya menurut Diskes seperti penyakit asma,Pnemonia, iritasi mata dan diare. Sedangkan untuk kasus penyakit Asma mencapai 40 kasus, Pnemonia 17 kasus, iritasi mata 37 kasus dan diare 56 kasus. (r12/hr)