Peristiwa kebakaran tersebut diketahui pertama kali oleh salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Bapelkes bernama Febliaji (47) warga Jalan Dahlia, Kecamatan Tampan ketika salah seorang anak-anak yang bermain di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) menghampirinya di lantai satu dan mengatakan jika ada asap mengepul diantai dua.

Penasaran, Febliaji (pelapor, red) bergegas keluar gedung dan ternyata asap hitam pekat disertai api mengepul keluar jendela salah satu ruang kelas yang berada di lantai dua. Menyadari hal itu, pelapor segera menghubungi pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Kota Pekanbaru serta melaporkan kejadian itu ke Kepolisian Sektor (Polsek) Tampan.

"Mendapat laporan adanya peristiwa kebakaran itu, kita langsung datangi TKP dan disana dua unit armada damkar dikerahkan untuk memadamkan api yang berhasil dijinakkan beberapa menit kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut," ujar Kepala Polsek Tampan, Kompol Ari Setyawan Wibowo SIK, Selasa (23/2/2016) kemarin.

Dalam kebakaran tersebut, Ari menturkan, api bermula dari plafond ruang kelas tersebut sempat menghanguskan seisi ruang kelas yang berada dilantai dua dan untuk penyebab pasti terbakarnya gedung tersebut masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara, kebakaran itu disebabkan hubungan pendek (korsleting) listrik pada kabel instalasi gedung.

"Hasil penyelidikan kita sementara, api berasal dari plafond ruang kelas dilantai dua yang diduga disebabkan karena korsleting listrik pada kabel instalasinya. Penyebab pastinya masih akan kita selidiki lagi," tutur Ari.

Terkait dengan terbakarnya salah satu ruang kelas yang berada di lantai dua gedung Bapelkes tersebut, Kapolsek menjelaskan, jika dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa, namun untuk kerugian materil akibat kejadian itu masih belum bisa ditaksir.

"Korban jiwanya tidak ada, sementara untuk kerugian yang diakibatkan terbakarnya salah satu ruang kelas dilantai dua gedung tersebut belum bisa ditaksir," singkat Kapolsek.(r12/hr)