PEKANBARU, Riau12.com-Dalam rangka Milad ke- 5, Sabtu (11/10/2015) paguyuban Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayu Majakuning) Riau menggelar silaturrahmi.
Kegiatan ini diikuti sekitar 700 an masyarakat yang berasal dari berbagai daerah antara lain Pekanbaru, Kampar, Siak, Kuantan Singingi, Pelalawan, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Dumai dan daerah lainnya. Dihadiri oleh Pembina Paguyuban AKBP. H. Imam Saputra, S.Ik, M.Si, (anggota Polda Riau) Ketua Umum Dr. Iwantono, M.Phill (Dosen Universitas Riau), dr. Pramudjo Abdul Gani (Dokter Spesialis Jantung), Kyai Zamhuri, dan segenap pengurus Ciayu Majakuning lainnya.
Dengan mengusung tema "Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa" anggota paguyuban yang datang terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan.
Ketua Panitia Mayor Suparman, ST yang juga anggota TNI Angkatan Udara di Pekanbaru mengatakan "Anggota Ciayu Majakuning yang hadir dalam sillaturrahmi ini sekitar 700 orang. Tetapi jika didata dari keseluruhan anggota melebihi angka 10.000 orang yang tersebar di 12 kabupaten / kota di Riau".
Rangkaian acara ini antara lain pembacaan ayat Al-Qur’an, Sambutan Pembina dan Ketua Umum, Penyantunan Anak Yatim, Ceramah Agama, Pemotongan Tumpeng dan parade kuliner khas Cirebon seperti Empal Gentong dengan Bongko (lontong daun red.), Tahu Gejrot, Koci, Rengginang, Rempeyek dan Padhusan Entog (gulai itik dengan santan encer).
Suparman menambahkan "Meski acara digelar sederhana, anggota paguyuban ini tampak antusias, apalagi ketika memasuki sesi parade kuliner," ujarnya.
Ketua Umum Ciayu Majakuning Riau Dr. Iwantono, M.Phill dalam sambutannya mengatakan, Paguyuban yang dibentuk pada 10/10/2010 ini bertujuan sebagai sarana silaturrahmi sesama masyarakat yang berasal dari Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan. Sebagai sarana pertemuan untuk melepas kangen kampung halaman.
" Latar belakang anggota paguyuban ini yang berasal dari daerah umumnya adalah warga eks Transmigrasi yang berprofesi sebagai Petani. Sementara itu sebagian lainnya yang berdomisili di Kota Pekanbaru umumnya adalah Pegawai Negeri, anggota TNI dan Polri serta pedagang dan profesi lainnya," katanya.
Ia merasa bangga kepada seluruh anggota paguyuban ini, meskipun dengan kesibukan aktifitasnya masing-masing masih sempat meluangkan waktu untuk bersilaturrahmi.
" Ini merupakan satu nilai positif yang mesti dipertahankan dan ke depannya mudah-mudahan paguyuban Ciayu Majakuning berkembang dengan baik," tutup Iwantono.
Sementara itu pembina Ciayu Majakuning AKBP. H. Imam Saputra, S.IK., M.Si dalam sambutannya mengatakan agar menjaga persatuan serta dapat berperan aktif dalam program dan kebijakan pemerintah daerah domisilinya masing-masing.
Namun ia menekankan, bagi anggota paguyuban yang aktif dalam hiruk pikuk pemilihan kepala daerah agar tidak membawa nama Ciayu Majakuning. Hal ini ditegaskan agar tidak terjadi perselisihan di belakangan hari hanya karena persoalan dukungan dan mempersilahkan untuk memilih sesuai hati nurani pada saatnya nanti.
Terakhir AKBP. H. Imam Saputra, S.IK., M.Si mengatakan agar seluruh anggota paguyuban mengingat kembali pesan tokoh pendiri kerajaan Cirebon Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yaitu " Titip Tajug Lan Fakir Miskin" (Makmurkan Mushalla / Masjid dan santuni fakir miskin red.).
"Bapak/Ibu, saudara sekalian silahkan berperan aktif dalam pembangunan dan mengikuti kebijakan pemerintah daerahnya, silahkan dukung pasangan calon kepala daerah dengan tidak membawa nama organisasi paguyuban," tutur Imam Saputra.
"Saya juga tidak bosan-bosannya mengingatkan kembali kepada kita semua akan pesan Sunan Gunung Jati Titip Tajug Lan Fakir Miskin," mengakhiri.(rls)
Komentar Anda :