Mantap, Dinas Ciptada Riau Bakal Bangun Embung di Kawasan Rawan
Sabtu, 10-10-2015 - 08:47:50 WIB
|
Ilustrasi
|
PEKANBARU, Riau12.com - Atasi Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut), Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya (Ciptada) Provinsi Riau lakukan pembangunan embung di seluruh kabupaten/kota di Riau. Pembangunan embung ini dilakukan juga sebagai tempat cadangan air nantinya.
"Untuk tahap awal, Detail Engineering Design (DED) nya akan kita masukkan dalam APBD Perubahan 2015, totalnya sekitar Rp75 juta yang prototype atau Rp200 juta yang lebih luas," kata Dwi Agus Sumarno, Kepala Dinas Ciptada Provinsi Riau kepada wartawan, Jum'at (09/10/15).
Sementara itu, untuk pembangunan fisiknya, akan diajukan anggarannya pada APBD Murni tahun 2016. Namun dirinya belum bisa memastikan total anggaran yang dibutuhkan untuk itu. Hal ini disebabkan karena pihaknya belum menghitung totak anggaran yang dibutuhkan.
Kemudian ia menyebut, pembangunan embung ini merupakan kewenangan dan tupoksi pihaknya dalam menyiapkan sumber daya air baku. Apakah untuk pertanian perikanan, perkebunan dan manusia.
"Termasuk penanggulangan kebakaran, makanya kami sedang mengajukan DED khusus untuk embung-embung di daerah yang tanahnya keras mineral dan gambutnya sampai tiga meter dan kedalaman lebih dari enam meter," ungkapnya.
Dalam pembangunan embung ini jelasnya, ada titik-titik artesis di dalamnya. Jadi, satu sumur artesis itu satu harinya bisa mengeluarkan air 426 ribu liter.
"Jadi kalau satu tahun berarti embung itu, insyaallah satu hektar dengan luas lima meter bisa terpenuhi. Walaupun, pada musim panas tidak masalah, itu akan menggenangi kawasan itu tetap basah. Sehingga tidak terjadi kebakaran seperti saat ini," terangnya.
Ia pun menegaskan, pembangunan embung ini nantinya akan dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Riau yang tidak hanya di daerah yang rawan Karlahut saja.
"Jadi, bukan hanya pada daerah rawan Karlahut, tapi untuk cadangan air. Apalagi, dikawasan di pesisir itu yang memang susah masuknya gambutnya dalam tentu itu semakin berat. Inilah yang kita utamakan seperti kemarin, kami ke Siak, Desa Dayun itu betul-betul tidak ada air, jauh jarak 20 Kilo Meter dari sungai Siak dan 68 Kilo Meter dari bibir pantai. Nah inilah yang kita siapkan nanti," tutupnya. (r12/rt)
Komentar Anda :