Tarif Listrik Naik, PWPM Riau Minta PLN Wilayah Riau Jelaskan Soal Harga Tarif
Jumat, 05-06-2020 - 19:20:45 WIB
|
Azrizal Nasri |
Riau12.com, PEKANBARU - Beredarnya informasi banyak warga yang mengeluhkan pembayaran tagihan listrik di bulan Juni naik. Reaksi dari beberapa warga salah satunya dengan mendatangi rayon PLN Panam, di Kecamatan Tampan Pekanbaru pada Jumat, 05 Juni 2020. Berepa warga protes bahwa tagihannya naik 100 persen bahkan ada yang sampai 200 persen.
"Saya protes ke PLN karena tagihan saya naik 100 persen. Dengan daya 2.200 selama ini hanya bayar maksimal Rp1 ,2 juta, sekarang tagihan saya Rp 3 juta lebih. Ini jelas tak masuk akal, makanya saya juga ikut protes di Rayon Panam", ungkap salah satu warga.
Oleh sebab itu Pemuda Muhammadiyah Riau meminta kepada PLN Wilayah Riau Kepri agar kooperatif dan tidak menaikkan tarif PLN secara sepihak saja, PLN harus transparan dalam persoalan harga tarif.
Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Riau, Azrizal Nasri, juga meminta kepada PLN agar segera menyelesaikan persoalan listrik padam yang terjadi dibeberapa wilayah di Riau baru-baru ini.
"Kita minta kepada PLN wilayah Riau Kepri agar menjelaskan kepada publik berkaitan beradarnya informasi naiknya harga tarif listrik tersebut, semestinya PLN mestinya membantu masyarakat dan mengurangi beban masyarakat terlebih disaat pandemi berlangsung ini. Jika PLN tidak mampu menjelaskan persoalan ini, maka kami Pemuda Muhammadiyah Riau akan mendatangi PLN Wilayah Riau Kepri bersama masyarakat," pungkas Azrizal.
Lonjakan Rekening Listrik, Begini Penjelasan PLN
Menanggapi banyaknya keluhan pelanggan terkait lonjakan kenaikan tagihan rekening listrik, PLN UIWRKR menekankan bahwa tidak ada kenaikkan tarif tenaga listrik saat ini.
"Dari tahun 2017 hingga saat ini harga rupiah per kWh tetap atau tidak mengalami kenaikkan," tegas General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Daru Tri Tjahjono.
Terkait terjadinya lonjakkan kenaikkan tagihan rekening listrik pada bulan Juni sebagian pelanggan dikarenakan tagihan rekening listrik pada bulan April dan Mei menggunakan perhitungan rata-rata pada 3 bulan sebelumnya. Pengambilan perhitungan rata-rata tersebut diakibatkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menyebabkan petugas PLN tidak dapat melakukan pembacaan langsung ke rumah-rumah pelanggan.
Untuk rekening bulan Juni 2020, PLN memberlakukan kembali pencatatan stand meter langsung ke rumah pelanggan. Sehingga diperoleh angka stand meter yang sebenarnya atau riil. Kondisi ini menyebabkan adanya lonjakkan rekening listrik bulan Juni akibat pemakaian bulan Maret, April dan Mei yang belum tertagih karena menggunakan perhitungan rata-rata.
"Kenaikan rekening listrik ini disebabkan oleh peningkatan konsumsi listrik oleh pelanggan pada saat PSBB dimana masyarakat banyak beraktifitas di rumah. Ditambah lagi, kenaikan konsumsi listrik pada bulan suci ramadhan," ujar Daru.
Solusi atas permasalahan tersebut, PLN telah menyiapkan skema yang telah disampaikan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) bagi pelanggan yang kenaikkan tagihan rekening bulan Juni 2020 diatas 20% dari rekening bulan Mei 2020. PLN memberikan solusi dengan cara 40% selisih rekening Juni 2020 terhadap rekening Mei 2020 ditagihkan pada rekening bulan Juni 2020. Sisanya sebesar 60% dapat dicicil 3 bulan yang dimulai pada rekening bulan Juli 2020.
Untuk memudahkan pelayanan bagi pelanggan yang mengalami lonjakkan tagihan, pelanggan dapat melaporkan melalui sarana resmi PLN situs www.pln.co.id, Contact Center PLN 123 atau melalui Handphone (Kode Area)+123 dan bisa juga melalui aplikasi PLN Mobile.
"Pada saat menyampaikan laporan, pelanggan dimohon menginformasikan angka stand meter pada saat melapor dan bisa juga pelanggan datang langsung ke Kantor Unit Layanan Pelanggan (ULP) terdekat dengan membawa foto stand meter," sebut Daru.
Dalam melayani pelanggan langsung di Kantor ULP, PLN tetap memberlakukan protokol kesehatan COVID-19 dengan cara menjaga jarak (physical distancing), menyiapkan wastafel untuk cuci tangan, hand sanitizer dan pelanggan diwajibkan menggunakan masker. Untuk menghindari terjadinya penumpukkan atau antrian yang panjang, PLN membuat posko layanan khusus keluhan tagihan kenaikkan rekening listrik di masing-masing kantor ULP agar bisa memberikan pelayanan dengan baik sesuai protokol COVID-19.
Daru menyampaikan saat ini PLN memberikan layanan Baca Meter Mandiri melalui nomor WhatsApp 081-22-123-123 dengan tanggal pelaporan 24 hingga 27 setiap bulannya. "Kami himbau pelanggan bisa memanfaatkan sarana ini untuk menyampaikan angka stand meter sehingga lebih mudah, transparan dan terhindar dari kemungkinan adanya kesalahan pencatatan stand meter," himbau Daru.
Tak hanya itu, pembayaran rekening listrik dan pembelian token listrik dapat dilakukan dimana saja dengan banyak sarana yang berbasis aplikasi seperti Mobile Banking, Internet Banking, SMS Banking, Aplikasi Finacial Technology, ATM dan Payment Point Online yang tersebar.(r12/rilis)
Komentar Anda :