Sidak, Dewan Pekanbaru Bersama Dinas Terkait Temukan Barang Ilegal
Kamis, 29-08-2019 - 09:32:14 WIB
Riau12.com, PEKANBARU-DPRD Pekanbaru bersama dinas terkait antara lain Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DPP) serta unsur dari Polresta Pekanbaru, Kasat Reskrim Awaluddin, Den POM TNI AD, serta perwakilan Polda Riau menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) ke salah satu gudang yang disinyalir menjadi lumbung disimpannya barang-barang ilegal.
DPRD Pekanbaru, dalam hal ini dipimpin wakil Ketua DPRD Pekanbaru Jhon Romi Sinaga yang turun bersama Komisi IV. Di antaranya Ketua Komisi IV Roni Amriel bersama anggota Komisi Ali Suseno dan Wan Agusti, melibatkan Dinas Perindustrian dan perdagangan. ''Kita sudah undang pihak BC, tapi mereka tak mau gabung sama kita,'' ujar Romi saat melakukan sidak di pergudangan yang beralamat di Palas, Rumbai di kilo meter 14,3 belum lama ini.
Dijelaskan Romi, ada gudang besar didalamnya, yakni gudang pertama itu berisi pupuk subsidi dan diduga menjadi tempat penumpukan. ''Harusnya pupuk ini sudah distribusikan, tapi mengapa ditumpuk di gudang,'' ungkap Romi.
Dari truck-truck yang masuk dan parkir di area gudang saat dibongkar paksa ternyata ditemukan
produk barang dari china. Berupa kosmetik dari China, suku cadang motor dari China, sepatu, tas dan diduga banyak lagi dari China. ''Kita sudah coba komunikasi dengan pengawas gudang, tapi tak bisa tunjukkan legalitas gudang dan barang-barang yang masuk,'' tegas Romi.
Penanggung jawab gudang, Hendriyadi alias Panjang mengaku tidak tahu soal legalitas gudang, begitu juga soal barang yang masuk dan keluar. ''Saya hanya pekerja lapangan, tak tahu isi gudang,'' sebutnya singkat.
Terhadap tidak kooperatif nya pemilik gudang, maka sidak ini akan ada tindakan tegas. ''Ini bisa di segel, sampai pemilik mau tunjukkan data,'' ujar Romi.
Politisi PDI Perjuangan ini tegas menuding lemahnya pengawasan dari Bea Cukai dan kesan dibiarkannya membuat barang-barang tersebut sangat mudah masuk ke Pekanbaru tanpa adanya pemasukan untuk daerah dalam hal Pendapatan Asli Daerah (PAD).
''Ini bukti pengawasan lemah, dan terkesan BC tutup mata dengan banyaknya barang illegal yang masuk ke Pekanbaru,'' pungkasnya. (kominfo)
Komentar Anda :