Plt Gubri : Laju Pertumbuhan Penduduk Tinggi, Kemiskinan Meningkat
Selasa, 29-03-2016 - 12:52:53 WIB
|
Andi Rahman
|
PEKANBARU,Riau12.com-Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman sebelum menyampaikan Laporan pertanggungjawaban Kepala Daerah periode 2015 di sidang Paripurna, Senin (28/3/2015) kemarin. mengatakan pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau dari tahun 2014 sampai 2015 meningkat pesat. Imbasnya terjadi pengangguran kemiskinan di Provinsi Riau pun meningkat.
Gambaran umum Provinsi Riau pada tahun 2015 yang disampaikan Plt Binti, tentang jumlah penduduk yang mengalami peningkatan sebesar 2,5 persen dari 6,1 jiwa lebih dari pada tahun 2014 menjadi 6,3 juta jiwa lebih, pada periode tahun 2015 peningkatan jumlah penduduk di Riau masuk dalam kategori pertumbuhan penduduk tertinggi di Indonesia .
Kata Andi, laju pertumbuhan penduduk tetap relatif tinggi, meskipun Provinsi Riau berhasil dalam program Keluarga Berencana yang dipublikasikan oleh pemerintah. Dimana rata-rata jumlah penduduk berumahtangga sebanyak 4 jiwa,
"Ini sebagai akibat pengaruh besarnya migrasi yang masuk, sementara migrasi keluar relatif sedikit hingga pada akhirnya mempengaruhi pula peningkatan jumlah pengangguran di Provinsi Riau," jelasnya dalam penyampaiannya.
Peningkatan jumlah penduduk yang relatif tinggi saat ini, tambah Andi, juga mempengaruhi terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Riau.
Dijelaskannya, pada periode tahun 2011-2014 jumlah penduduk miskin dan angka Kemiskinan Provinsi mengalami perubahan, pada tahun 2011 Angka kemiskinan provinsi Riau sebesar 8,7 persen menurun menjadi 8,05 persen.
Sedangkan pada tahun 2012 kemudian naik menjadi 8,4 42 persen serta mengalami penurunan kembali pada tahun 2013 menjadi 7,99 persen.
Namun, pada periode 2014-2015 terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin yang signifikan di Provinsi Riau pada bulan September 2014 dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 408.000 jiwa atau 7,99 persen dari total penduduk. Jumlah kemiskinan di Provinsi Riau bertambah menjadi 562.000 jiwa atau 8,82 persen meningkat sebesar 64000 jiwa atau 0,84 persen.
Hal tersebut karena besarnya pertambahan jumlah penduduk sedangkan pelaksanaan pembangunan tahun 2015 tidak maksimal dan ditambah dengan goncangan ekonomi global serta keadaan ekonomi nasional yang ikut mempengaruhi perekonomian provinsi Riau.
"Goncangan harga migas dan melemahnya harga komoditas perkebunan unggulan antara lain telah menyebabkan banyak pemutusan hubungan kerja sehingga ikut menurunkan pendapatan perkapita penduduk yang relatif banyak" paparnya.(r12/rp)
Komentar Anda :