Kepala Dinas Pendidikan Riau, Erisman Yahya, mengatakan pembentukan tim pansel menjadi langkah awal untuk memastikan proses seleksi berjalan transparan dan objektif.

"Kami sedang membentuk tim pansel untuk memastikan proses seleksi berjalan transparan dan objektif. Tujuannya agar melahirkan kepala sekolah yang memiliki kualitas kepemimpinan tinggi serta berintegritas," ujar Erisman.

Erisman menjelaskan bahwa kebutuhan pengisian jabatan kepala sekolah muncul karena banyak posisi kosong akibat pensiun dan mutasi. Menurutnya, seleksi kali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat mutu pendidikan menengah dan kejuruan di Riau.

"Kita ingin kepala sekolah yang tidak hanya pandai mengelola administrasi, tapi juga mampu menjadi inspirator di lingkungan sekolahnya," tambahnya.

Pengamat pendidikan Riau sekaligus Guru Besar Fakultas Pendidikan Universitas Islam Riau (UIR), Prof Dr Zetriuslita, SPd MSi, menilai pembentukan tim pansel perlu melibatkan unsur akademisi dan tokoh masyarakat yang berkompeten di bidang pendidikan.

"Pelibatan pihak independen sangat penting untuk menjaga transparansi dan keadilan proses seleksi. Jika akademisi dan tokoh pendidikan dilibatkan, maka objektivitas bisa terjaga dan potensi praktik nepotisme dapat dicegah," ujarnya.

Zetriuslita menambahkan bahwa keterlibatan akademisi dalam proses seleksi akan memperkuat asesmen kompetensi calon kepala sekolah dari sisi manajerial, karakter, dan visi kepemimpinan. "Kepala sekolah bukan hanya pemimpin administratif, tapi juga agen perubahan yang menentukan arah kualitas pendidikan di daerah," jelasnya.

Ia berharap seleksi kali ini menjadi momentum reformasi dalam rekrutmen jabatan kepala sekolah di Riau. "Kalau dilakukan secara transparan dan profesional, hasilnya akan sangat terasa di sekolah-sekolah. Kita akan punya kepala sekolah yang tidak hanya layak secara birokrasi, tetapi juga berjiwa pendidik sejati," pungkasnya.

Berdasarkan data Disdik Riau, lebih dari 8.000 guru di seluruh Riau memenuhi syarat untuk mengikuti asesmen calon kepala sekolah. Mereka akan bersaing untuk mengisi 480 posisi kepala sekolah SMA, SMK, dan SLB Negeri yang diharapkan mampu membawa angin segar bagi dunia pendidikan Riau ke depan.