Wujudkan Kepedulian Terhadap Anak Putus Sekolah
350 Relawan Indonesia Pintar Siap Disebar di seluruh Riau
Sabtu, 14-11-2015 - 07:55:27 WIB
|
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol saat berikan kata sambutan dalam Sosialisasi Indonesia Pintar
|
PEKANBARU, Riau12.com - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol menjelaskan kegiatan Indonesia Pintar merupakan wujud kepedulian terhadap anak-anak putus sekolah di Riau tanpa menganggarkan di dalam APBD. Indonesia Pintar ini merupakan wujud ikhlas dalam berbagi ilmu antara sesama.
"Relawan yang sudah mau ikut berpartisipasi di Riau itu ada sebanyak 350 orang. Sekarang ini masih banyak yang mau masuk dan ikut berpartisipasi. Kuncinya Ikhlas, begitu kita Ikhlas membantu maka akan diberi jalan. Tanpa ada embel-embel tertentu," katanya, Jumat (13/11/15).
Relawan ini nantinya akan disebar ke daerah mana saja di Riau terutama di daerah terpencil untuk mengajak dan memberikan wawasan kepada anak putus sekolah agar berkarya. Dengan demikian, meskipun tidak bersekolah, anak putus sekolah itu bisa berkarya dan bisa dibina menjadi handal dibidangnya.
"Bisa saja dibina untuk berwirausaha, bertani dan sebagainya, jadi wawasan itulah yang dituangkan kepada anak-anak putus sekolah itu," ungkap Kamsol.
Relawan ini lebih spesifiknya menurut Kamsol untuk menanamkan tujuan hidupnya. Sehingga ada masa depan dibenak masing-masing. Ketika diamsukkan kembali untuk masuk sekolah paket menurut Kamsol sama saja karena tidak memiliki tujuan hidup juga.
"Makanya ditanamkan, apa tujuan hidupnya, Kalau dipanggil bersekolah namun tidak punya tujuan kan sama saja. Makanya ini sebenarnya Kegiatan sosial, Bhakti sosial kepada kalangan masyarakat yang tidak mampu dan putus sekolah," jelas Kamsol.
Dari data yang dimiliki Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, ada sekitar 153 ribu anak putus sekolah di Riau. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dari persentase yang ada dari 85 persen turun menjadi 65 persen Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah.
"Ini tentu menjadi keprihatinan kita juga. Karena turun 20 persen. Maka inilah tugas kita mengajak yang putus sekolah ini. Kalau memang perlu dilatih akan dilatih nantinya menjadi tenaga handal," ujar Kamsol.
Ditargetkan untuk satu relawan bisa membina atau mengajak anak putus sekolah maksimal 10 orang, dari 153 ribu anak putus sekolah di Riau. Dengan demikian jumlah anak putus sekolah bisa dibina.
"Sekarang sudah banyak yang mau bergabung dengan Komunitas Indonesia Pintar ini. Jadi sementara ini anggaran untuk relawan kita itu masih suka rela dan dari donatur-donatur yang sudah siap membantu di Riau," ujarnya.
Jika program ini berjalan dengan baik dan tepat sasaran, maka nanti menurut Kamsol bisa dimasukkan dalam anggaran di APBD Riau melalui kegiatan di Dinas Pendidikan.
"Saya Kepala Dinas Pendidikan sekaligus menjadi relawan di Indonesia pintar, jadi ini panggilan hati untuk mengajak anak putus sekolah," jelasnya.
Tidak hanya itu, sasaran utama gerakan Indonesia Pintar ini juga ke Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang mana masih banyak anak putus sekolah.
"Bahkan di KAT itu masih ada yang belum pernah anaknya sekolah, jadi ini yang didorong dan diajak agar menjadi anak yang memiliki tujuan hidup,"jelas Kamsol.
Sementara itu, Yanti Yulianti, Ketua Yayasan Indonesia Pintar saat memberi arahan kepada ratusan relawan indonesia Pintar di Pekanbaru mengajak seluruh relawan tersebut agar menanamkan keikhlasan dalam mengajak ataupun membina anak putus sekolah itu.
"Kita Ikhlas mengajak dan membina, membantu saudara kita yang tidak mampu melanjutkan pendidikannya itu. Jadi itu harus ditanamkan dihati kita,"jelasn Yanti.
Selain Yanti hadir dalam acara pembekalan relawan Indonesia Pintar itu, Arifin Aktivis Pendidikan yang juga Alumnis ITB, dan AKBP Sugiono Ditbinmas Polda Riau yang mendukung kegiatan relawan tersebut dengan kordinasi dengan seluruh Polres di Provinsi Riau.(r12/rt)
Komentar Anda :