www.riau12.com
Minggu, 12-Mei-2024 | Jam Digital
20:37 WIB - Kesha Ratuliu Klarifikasi Usai Difitnah ART Beri Makan Sehari Sekali | 19:17 WIB - Bank Rakyat Indonesia Tembus 20 Besar dalam Daftar Pantauan Industri Perlu Diperhatikan Tahun 2024†| 18:44 WIB - Jadwal pertandingan ketiga penyisihan grup Piala Asia Putri U-17 2024 | 18:00 WIB - Semangat Independen Memudar: Rendahnya Pendaftaran Calon Kepala Daerah | 17:24 WIB - Kejahatan Kebencian Mengguncang Pekanbaru: Pengungsi Rohingya Diserang dengan Batu | 15:57 WIB - Telah Mendaftar di Beberapa Partai, Kardius Pasaribu Ikut Rebut Kursi Pilwako Pekanbaru 2024
 
Lemah Akademis? Ini Solusinya!
Kamis, 12-11-2015 - 08:43:45 WIB
Ilustrasi
TERKAIT:
   
 

MALANG, Riau12.com - Saat ini anak-anak yang kurang mampu tapi punya kemampuan akademis yang baik berkesempatan melanjutkan kuliah dengan beasiswa, misalnya program Bidikmisi dari Kemristekdikti. Meski demikian, banyak juga anak dari kalangan ekonomi rendah dengan kemampuan akademis biasa saja. Bagaimana peluang mereka mendapat pendidikan tinggi?

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan, pemerintah sudah membuat akademi komunitas untuk mewadahi anak-anak yang kurang kuat dalam aspek akademis. Program ini, bertujuan memberikan pelatihan dan keterampilan supaya anak-anak tersebut bisa menjadi pekerja yang baik.

"Nanti setiap kabupaten diharapkan ada akademi komunitas. Jadi para lulusan SMA yang putus sekolah bisa ikut pelatihan," tuturnya baru-baru ini.

Nasir menjelaskan, persyaratan akademis hanya diperlukan 40 persen, sedangkan 60 persen sisanya praktik. Program pelatihan yang diberikan, imbuh dia, disesuaikan dengan potensi setiap daerah, jadi akan berbeda-beda.

"Misalnya di suatu daerah hasil unggulanya singkong. Untuk mencari nilai tambah singkong bisa dibuat mocaf. Untuk menghasilkan mocaf ini butuh teknologi dan dioperasikan oleh orang yang terdidik dan terampil," ucapnya.

Dengan program tersebut, Nasir berharap para peserta akademi komunitas dapat menciptakan wirausaha atau usaha mikro kecil menengah (UMKM), sehingga bisa mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.

"Jadi kalau masalahnya di akademis, maka didorong untuk punya skill. Masalah kemiskinan di Indonesia harus diberantas, salah satunya melalui pendidikan," tandasnya.(r12/okz)




 
Berita Lainnya :
  • Lemah Akademis? Ini Solusinya!
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved