www.riau12.com
Senin, 29-April-2024 | Jam Digital
11:19 WIB - Dipersiapkan Jadi Duta Promosi Kampar, 24 Bujang dan Dara Ikuti Masa Karantina | 10:57 WIB - Timnas Indonesia Cetak Sejarah, Taklukan Korsel di Adu Penalti | 09:47 WIB - Berhadia 55 Juta, KPU Riau Buka Sayembara Pembuatan Maskot dan Jinggke Untuk Pilgubri: Catat Tanggal | 09:32 WIB - Berakhir Tragis, Pria Israel Terluka Usai Tendang Bendera Palestina | 08:44 WIB - Harga TBS Sawit Riau Mitra Swadaya Naik, Mitra Plasma Turun | 08:22 WIB - Harga Barang Keperluan Pokok Masih Cukup Tinggi, Bawang Merah Capai Rp.50.000 per Kilogram
 
Kongres Mahasiswi Islam untuk Peradaban
Mahasiswi Riau Sepakat Campakkan Neokolonialis-Feminis
Minggu, 25-10-2015 - 15:48:54 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, Riau12.com-Ratusan mahasiswi dari seluruh Kampus di Pekanbaru hadir dalam acara Kongres Mahasiswi Islam untuk Peradaban, Ahad (25/10/15) di PKM Universitas Lancang Kuning.

Acara ini ditaja oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Wilayah Riau dengan tema "Intelektual Muda Tegakkan Khilafah: Selamatkan Mahasiswi dari Cengkeraman Neokolonialis-Feminis".

Dalam sambutannya, Perwakilan DPD I MHTI Wilayah Riau, Riska Andayani, S.Si menyampaikan bahwa peran sesungguhnya mahasiswi adalah membangun peradaban yang maju dan gemilang. Kegemilangan itu bukan hanya ditataran ekonomi melainkan diseluruh bidang.

Ia juga menyampaikan bahwa tujuan acara Kongres ini adalah untuk mengokohkan kembali peran strategis mahasiswi dalam membangun sebuah peradaban.

"Kongres Mahasisiwi Islam untuk Peradaban yang ditaja pada hari ini bertujuan untuk mengokohkan kembali perjuangan mahasiswa dan membentuk suatu kesatuan agar kebangkitan yang hendak dicapai berdasarkan syariat Islam yang akan mendatangkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat," jelasnya.

Memasuki acara Inti, Ustadzah Kurnia Budi Yanti, M.Pd selaku pemateri pertama dengan tema Intelektual Muda Tersandera Neokolonialis-Feminis menyampaikan bahwa saat ini melalui pendidikan, mahasiswi-mahasiswi dipersiapkan untuk memberikan keuntungan bagi kapitalis dengan menjadi pekerja asing. Padahal mahasiswi seharusnya dipersiapkan untuk mensejahterakan umat.

"Ilmu yang dimiliki oleh mahasiswi harus digunakan untuk kesejahteraan hajat hidup umat. Ilmu ibarat air yang dimanfaatkan dalam kehidupan dan membentuk peradaban, seperti Fatimah binti Ubaidillah yang dari rahimnya terlahir imam tersohor seantero dunia, Imam Syafi’i dan Maryam Al-Asturlabi yaitu penemu navigasi darat seperti GPS dan mahasiswi lainnya," jelas ibu dosen yang akrab disapa Bu Yanti.

Dina Hidayat, M.Si, Ak yang menjadi pemateri kedua juga menjelaskan bahwa Sistem Pemerintahan Islam yang disebut Khilafah telah terbukti mampu mencetak intelektual-intelektual muslimah pembangun peradaban cemerlang.

Diantaranya Aisyah binti Abu Bakar (mujtahid, ahli fiqh, perawi hadist perempuan), Rufaidah al-Aslamiyah (membangun kemah sebagai rumah sakit pertama pada zaman Rasulullah saw.) Hal ini karena sebagai seorang intelektual mereka menjalankan perannya sebagai konstruktor peradaban dan lelahirkan generasi cemerlang penerus masa depan.

"Para intelektual muslimah yang ada pada masa pemerintahan Islam diantaranya Aisyah binti Abu Bakar (mujtahid, ahli fiqh, perawi hadist perempuan), Rufaidah al-Aslamiyah (membangun kemah sebagai rumah sakit pertama pada zaman Rasulullah saw.) telah menjadikan ilmu sebagai tonggak bagi peradaban gemilang sehingga mampu melaksanakan peran strategisnya. Hal ini juga harus didukung oleh kemandirian perguruan tinggi dan negara untuk mencetak generasi unggulan karena pendidikan adalah tanggung jawab Negara," pungkas dosen Universitas Islam Riau ini.

Aktivis-aktivis mahasiswi yang berasal dari berbagai universitas di kota Pekanbaru menyampaikan testimoni mereka diantaranya, Afrahul Fadillah (Ketua Cakrawala Mahasiswa FKIP Universitas Islam Riau), Sri Ramadhani (Ketua Keputrian UKMI AL-FATAH Universitas Lancang Kuning), Romadhoni dan Yasnimar Desliana (Aktifis MHTI). Mereka menyampaikan bahwa setelah mahasiswi menyadari akan bahaya cengkeraman neokolonialis-feminis ini, maka tidak ada lagi waktu bersantai untuk para intelektual selain memperjuangkan kembali syariah Islam dibawah naungan Khilafah Islamiyah.

Sebagai bentuk kepedulian mahasiswi terhadap kondisi bangsa saat ini, maka acara ini ditutup dengan penandantangan kesepakatan yang isinya adalah sebagai berikut:

1. Mengajak semua komponen masyarakat khususnya intelektual untuk segera menegakkan khilafah yang akan menghentikan cengkraman neokolonialis-feminis terhadap para intelektual.
2. Menuntut pemerintah membangun kemandirian pendidikan tinggi dan menghentikan eksploitasi intelektual untuk kepentingan korporasi.
3. Menuntut pemerintah menghentikan semua program yang mengeksploitasi intelektual muslimah sebagai contributor peradaban dan pencetak generasi cemerlang.
4. Hanya Negara Khilafah yang mampu mencetak intelektual muslimah sebagai kontributor peradaban dan pencetak generasi cemerlang.

Hasil kesepakatan ini nantinya akan dibawa pada saat audiensi seluruh mahasiwi ke kantor DPRD Riau pada hari Rabu, 28 Oktober 2015. Seluruh mahasiswi diharapkan ikut berpartisipasi dalam audiensi esok. (rls)



 
Berita Lainnya :
  • Mahasiswi Riau Sepakat Campakkan Neokolonialis-Feminis
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved