Mulai Geram, Sekolah di Pekanbaru Kompak Pasang Spanduk Protes Kabut Asap
Kamis, 22-10-2015 - 17:17:52 WIB
|
Papan protes kabut asap di sekolah dasar Jalan Garuda Sakti. Foto: Datariau
|
PEKANBARU, Riau12.com - Sekolah di Kota Pekanbaru mulai geram karena kabut asap berkepanjangan. Tidak ada tindakan nyata dari pemerintah. Sekolah pasang spanduk protes.
Spanduk itu dipasang di depan sekolah, mulai ukuran kecil hingga besar, baik berbentuk spanduk kain, kertas ada juga yang dari papan triplek. Isi spanduk pun bermacam-macam, yang intinya menyayangkan sikap pemerintah yang lamban menangani kabut asap.
Seperti di salah satu sekolah dasar (SD) di Jalan Garuda Sakti, mereka memampang papan besar bertuliskan, meminta Ketua DPR RI, DPD RI dan pemerintah pusat datang ke Riau biar anak-anak sekolah nantinya pasangkan masker kepada para pejabat pusat ini.
Demikian pula di sekolah lainnya seperti di SDN 36 Jalan Hangtuah Kecamatan Limapuluh, mereka melakukan aksi dengan menuangkan berbagai tulisan di spanduk putih yang disediakan oleh pihak sekolah.
Berbagai tulisan baik berupa kritikan, saran, permintaan dan keluhan lebih terfokus pada Presiden RI, aspirasi siswa dengan panjang spanduk 30 meter terpanjang di pagar sekolah.
Kepala SDN 36 Pekanbaru H Zurkarnaini mengatakan, kreativitas siswa ini muncul karena wujud kekecewaan siswa yang terlalu lama libur karena berkepanjangannya kabut asap.
"Dengan jumlah siswa 812 orang, semuanya menyatakan kekecewaan mereka akibat kabut asap yang terjadi," ujar Zulkarnaini, saat ditemui di sekolahnya, Kamis (22/10/2015).
Disampaikannya, dari data yang dimiliki, dalam bulan ini ada sekitar 15 persen siswa yang tidak masuk sekolah karena ada yang izin, baik yang sakit maupun izin lainnya.
"Akibat kabut asap ini yang terlalu lama, seharusnya siswa SD sudah melaksanana Mid Semester namun terkendala," terangnya.
Dalam ketertinggalan pelajaran sekolah, terangnya, maka sekolah sudah membuat modul dalam bentuk Web serta latihan soal pelajaran lainnya kepada siswa.
"Untuk menghadapi UN, kita di sekolah sebelum kabut asap sudah melaksanakan TO bahkan kita melakukan penambahan waktu belajar siswa untuk mengejar pelajaran yang tertinggal," pungkasnya.
Aksi pasang spanduk protes di setiap sekolah yang ada di Kota Pekanbaru ini menarik perhatian para pengguna jalan yang melintas. Suheri, mengaku miris melihat Kota Pekanbaru.
"Begitu lalainya pemerintah melakukan tindakan, sudah berjatuhan korban mereka masih diam, saat presiden datang, asap bisa dihilangkan, saat presiden pergi, eh asap bisa pula didatangkan lagi," ujar warga ini. (r12/dt)
Komentar Anda :