Peduli Kabut Asap, Bank Riau Kepri Dirikan Posko Kesehatan
Jumat, 09-10-2015 - 14:49:57 WIB
PEKANBARU, Riau12.com-Bank Riau Kepri (BRK) sebagai tuan rumah di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau sudah sepatutnya peduli akibat bencana kabut asap yang terjadi di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru. Hal ini ditunjukkan dengan adanya Posko Kesehatan Peduli Kabut Asap Bank Riau Kepri yang saat ini berada di Kecamatan Rumbai.
Berdasar dari data Dinas Kesehatan Provinsi Riau per akhir September 2015, menyatakan penderita ISPA telah mencapai 38.800 jiwa yang sebagian besar penderita ISPA tersebut berada di Kota Pekanbaru dan selebihnya di Kabupaten lainnya.
Posko Kesehatan BRK ini menyediakan tenaga medis dan fasilitas kesehatan serta obat-obatan yang terbuka bagi masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatannya sebagai dampak dari bencana kabut asap yang terjadi beberapa pekan belakangan ini. Posko Kesehatan ini selanjutnya akan keliling ke lokasi lainnya, seperti daerah Panam, Bukit Raya, dan Marpoyan.
Direktur Utama Bank Riau Kepri, DR Irvandi Gustari, mengatakan bahwa posko ini juga sebagai salah satu bentuk dukungan dan apresiasi Bank Riau Kepri terhadap pemerintah Provinsi Riau yang komit dalam menanggulangi bencana Kabut Asap.
"Kabut asap ini sebagai musibah, dan Bank Riau Kepri sangat mengapresiasi Pemerintah Provinsi Riau yang didukung oleh Danrem 031 Wirabima, Danlanud Roesminuryadin, Polda Riau dan Forkopinda Provinsi Riau yang sangat komit dalam menanggulangi bencana kabut asap ini," tuturnya.
Lebih lanjut Irvandi menjelaskan bahwa saat ini bencana kabut asap yang ada di Provinsi Riau merupakan kiriman dari Provinsi tetangga.
"Dan terbukti hingga saat ini Provinsi Riau mendapat kiriman kabut asap dari Provinsi tetangga, dimana dari data Titik Api per tanggal 9 Oktober 2015, Provinsi Riau ada 4 titik api, Jambi 5 titik api, Bengkulu 8 titik api, Bangka Belitung 40 titik api, dan Sumatera Selatan 447 titik api," jelasnya.
Menurutnya, kondisi ini diperparah dikarenakan kondisi Provinsi Riau secara peta geografis merupakan daerah cekungan yang cendrung tidak ada angin, sehingga asap kiriman tersebut tidak bergerak dari Provinsi Riau.
"Kondisi Provinsi Riau secara peta geografi merupakan cekungan yang lebih cendrung tidak ada angin, oleh sebab itu asap yang ada di Provinsi Riau tidak bergerak," ungkapnya.
"Jika dibanding tahun lalu, koordinasi tim penanggulangan asap yang dipimpin oleh Plt. Gubernur Ria termasuk cepat tanggap, hal ini terbukti dimana jika tahun lalu titik api masih ratusan, saat ini titik api jauh di bawah tahun lalu. Maka hal ini patut di apresiasi atas keberhasilan koordinasi tim yang dipimpin oleh Plt Gubernur Riau dalam menekan titik api," tuturnya.
"Kami dari BRK berharap musibah kabut asap ini cepat berlalu karena sangat berdampak terhadap bisnis dan pergerakan BRK. Dampak kabut asap jelas mempengaruhi kredit dari petani sawit yang memang mendominasi kredit di bidang perkebunan. Dampak juga mempengaruhi ttingkat kesehatan debitur, nasabah dan pegawai BRK yang akan mempengaruhi tingkat produktifitas BRK," jelasnya.
"Harapan kami, semoga bencana kabut asap segera berakhir dan produktivitas di BRK dapat meningkat," harapnya.(rls/r12/rt)
Komentar Anda :