Wako Minta BPMKB dan Stakeholder Bersinergi Berantas Kekerasan RT
Senin, 05-10-2015 - 21:07:06 WIB
PEKANBARU, Riau12.com-Meningkatnya kasus kejahatan narkoba di kalangan masyarakat Pekanbaru belakangan ini menurut analisa dari Badan Narkotika Nasional itu bermula dari kondisi kemelut yang terjadi dirumah tangga masing-masing.
Ketidak harmonisan orang tua bisa menjadi pemicu anak, suami dan istri serta anggota keluarga lainnya lari mencari kesenangan dengan jalan pintas menggunakan obat-obat terlarang.
Walikota Pekanbaru, Firdaus STMT, usai memimpin rapat koordinasi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan anak (P2TP2A) tempat ruang rapat Walikota Pekanbaru, Senin (4/10) menyatakan dari pertemuan yang dihadiri, Kejati, BNN, Kepolisia, Pengadilan, dan lain-lain dilaporkan ada peningkatan kasus yang masuk sejak 2,5 tahun berdirinya P2TP2A di Pekanbaru.
"Data forensik Rumah Sakit Bhayangkara, jumlah kekerasan yang terlapor tahun 2013 ada 30, lalu naik pada 2014 menjadi 50, dan tahun ini per September menjadi 80," bebernya.
Artinya ada peningkatan, tetapi bukan merupakan indikasi meningkatnya masalah namun ini menggambarkan kesadaran masyarakat untuk melapor dan meanfaatkan P2TP2A sebagai lembaga yang memberikan layanan penanggulangan masalah.
Dari data ini lanjut Wako, saat ini indonesia mengalami krisis narkoba yang bermula dari kekerasan Rumah Tangga sehingga menyebabkan anak jadi broken home.
"Karena itu BPMKB kami minta kedepan memberikan pendampingan, tidak hanya menunggu dihilir dengan mendampingi korban tetapi juga berkoordinasi dan bersinergi mengejar kehulu melalui edukasi," jelas Wako.
"Kita berupaya menciptakan kewaspadaan dimasyarakat dan meminta mereka jadi polisi bagi dirinya dan keluarganya," tambah Wako. (r12)
Komentar Anda :