www.riau12.com
Rabu, 24-April-2024 | Jam Digital
08:44 WIB - Harga TBS Sawit Riau Mitra Swadaya Naik, Mitra Plasma Turun | 08:22 WIB - Harga Barang Keperluan Pokok Masih Cukup Tinggi, Bawang Merah Capai Rp.50.000 per Kilogram | 08:09 WIB - Peluk Kucing Empat Jam Digaji Rp.162 Juta, Kok Bisa? | 12:00 WIB - Pemkab Kampar Anggarkan Pengadaan Handphone, Hati Masyarakat Terluka | 11:44 WIB - Mata Panda Merusak Penampilanmu, Berikut Tips Mengatasinya | 09:02 WIB - Sering Macet, Pemprov Riau Akan Melakukan Pelebaran Jalan di Simpang Mall SKA
 
Nak Tamasya, Pesawat Terjatuh di Pegunungan Alpen, Semua Penumpang Tewas
Senin, 06-08-2018 - 06:36:15 WIB
TERKAIT:
   
 

Riau12.com-BERN-Sebuah pesawat kecil jatuh di Pegunungan Alpen Swiss. Keseluruhan orang yang ada di dalam pesawat tewas.

Polisi mengatakan, jumlah korban tewas sebanyak 20 orang. Mereka terdiri atas tiga orang Austria dan 17 orang Swiss. Pesawat berjenis JU-52 ini dibangun pada akhir 1930-an sebagai pesawat militer.

Pesawat lalu digunakan untuk mengoperasikan penerbangan sebagai keperluan tamasya atau disewakan. Pesawat jatuh pada Sabtu (4/8) sekitar pukul lima sore waktu setempat di sisi barat gunung Piz Segnas, Grissons.

Saat itu pesawat dari Locarno dekat perbatasan selatan Swiss. "Kemarin adalah hari terburuk dalam sejarah 36 tahun JU-Air. Kami semua mengalami kehilangan yang sangat besar," kata Kepala Eksekutif maskapai itu Kurt Waldmeier pada konferensi pers di Flims Ahad (5/8).

Polisi mengaku belum mengetahui penyebab kecelakaan itu. Kecelakaan ini terjadi beberapa jam setelah sebuah pesawat kecil jatuh di sisi barat Pegunungan Alpen. Ini menyebabkan empat orang tewas. Penyelidikan, yang dipersulit karena tidak adanya "kotak hitam", akan memakan waktu berhari-hari.

"Seseorang dapat memastikan bahwa pesawat menghantam tanah secara vertikal dengan kecepatan tinggi," ujar pemimpin divisi penerbangan dari Badan Investigasi Keselamatan Transportasi Swiss, Daniel Knecht.

Didirikan pada 1982, JU-Air menawarkan penerbangan tamasya, carter, dan petualangan dengan tiga pesawat Junkers Ju-52 yang dibuat sekitar abad pertengahan. Pesawat itu dinonaktifkan oleh Angkatan Udara Swiss dan dikenal di Jerman sebagai pesawat "Auntie Ju".

Ini adalah pertama kalinya maskapai mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kematian atau cedera pada penumpang atau anggota awak. Maskapai menangguhkan penerbangan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Pesawat yang jatuh itu terakhir kali melakukan pemeriksaan pemeliharaan pada akhir Juli. Pada saat itu tidak ditemukan kerusakan.

Puing pesawat berada di 2.450 meter di atas permukaan laut yang dikelilingi oleh tiga sisi puncak gunung. Tim penyelamat dan helikopter telah tiba di TKP. Wilayah udara di atas lokasi kecelakaan ditutup oleh Kantor Federal untuk Penerbangan Sipil dan akses ke jalur pendakian diblokir.

Sumber: Reuters / Republika



 
Berita Lainnya :
  • Nak Tamasya, Pesawat Terjatuh di Pegunungan Alpen, Semua Penumpang Tewas
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved