Empat Orang Dilaporkan Hilang, Topan Soudelor Terjang Taiwan
Minggu, 09-08-2015 - 07:40:24 WIB
|
TOPAN: Para karyawan kantor memberanikan diri berjalan di tengah embusan angin kencang dari Topan Soudelor di Taipei.
|
TAIPEI, Riau12.com - Topan Soudelor yang berhembus kencang disertai hujan deras pada Sabtu (8/8) menerjang Taiwan, sehingga aliran listrik ke 3,62 juta rumah tangga putus, sementara angka korban jiwa bertambah menjadi enam orang.
Empat orang dilaporkan hilang dan 101 lainnya cedera, kata pihak berwenang. Ratusan penerbangan dibatalkan dan lebih 9.900 orang dievakuasi dari rumah-rumah mereka.
Kekacauan itu terjadi setelah topan dahsyat itu memasuki daratan di Kabupaten Hualien, Taiwan Timur, Sabtu pagi, kata pusat operasi bencana Taiwan.
Topan Soudelor memasuki daratan di Kota Praja Sioulin pada pukul 04.40 waktu setempat, kata Xinhua [pada Sabtu pagi.
Topan super itu membuat penumpang terlantar di bandar udara dan stasiun kereta dan kota besar dipenuhi baliho serta pohon yang tumbang di seluruh negara pulau tersebut.
Badan meteorologi setempat mengatakan Topan Soudelor berada 60 kilometer di sebelah barat Hualien hingga pukul 06.00 waktu setempat dan bergerak ke arah barat-laut dengan kecepatan 19 kilometer per jam.
Gelombang dahsyat setinggi delapan sampai 11 meter juga terlihat di sepanjang pantai timur pulau itu.
Topan tersebut disertai angin dengan kecepatan maksimum 173 kilometer, dan hembusan mencapai 209 kilometer per jam, katanya.
Petugas prakiraan cuaca mengatakan Topan Soudelor mungkin mulai melemah dan bergerak ke luar dan memasuki Selat Taiwan pada Sabtu menjelang siang waktu setempat berdasarkan jalurnya saat ini. Tapi mereka tetap memperingatkan mengenai angin kencang dan hujan sangat lebat selama proses itu.
Sejumlah warga negara Indonesia di Taiwan saling mengingatkan bahaya yang ditimbulkan oleh topan Soudelor yang melanda negara kepulauan di Samudera Pasifik itu sejak Jumat pagi.
Mereka saling mengingatkan dengan memanfaatkan media sosial, seperti Facebook dan Line yang sangat populer di Taiwan.
"Rekan-rekan, sebaiknya tidak keluar rumah dulu sampai kondisi benar-benar pulih," kata Ferry Sentosa selaku koordinator pelajar Indonesia di Mandarin Training Center (MTC) National Taiwan Normal University (NTNU) dalam pesannya di Line Group, Sabtu pagi.
Beberapa tenaga kerja Indonesia lainnya juga saling mengabarkan kondisi mereka. Namun yang paling banyak di antara mereka menulis status tidak bisa tidur semalam karena badai yang menimbulkan suara menyeramkan.
Aktivitas masyarakat di wilayah timur Taiwan, seperti Kabupaten Yilan, Kabupaten Hualien, dan Kabupaten Taitung, sudah diliburkan sejak Jumat pagi.
Namun di wilayah lain, seperti Kota Taipei, Kota New Taipei, Kabupaten Taoyuan, Kabupaten Hisunchu, Kota Taichung, Kota Tainan, Kota Kaohsiong, dan Kabupaten Pingtung, baru dinyatakan libur pada Jumat sore mulai pukul 17.00 waktu setempat.(anc/r12)
Komentar Anda :