Tiga Harimau Diduga Muncul di Kampar Kiri Tengah, BBKSDA Riau Lakukan Investigasi
Riau12.com-Kampar – Warga Desa Penghidupan, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar, Riau, digemparkan oleh laporan kemunculan tiga ekor harimau di area kebun sawit milik perusahaan. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dengan menurunkan tim gabungan ke lokasi kejadian.
Kepala BBKSDA Riau, Supartono, menjelaskan bahwa penurunan tim ini dilakukan setelah pihaknya menerima laporan resmi dari Kapolsek Kampar Kiri Tengah, Iptu Ferry Curie Ambarita. Tim gabungan yang terdiri dari BBKSDA, kepolisian, dan perangkat desa segera bergerak untuk melakukan verifikasi dan investigasi awal.
> “Tim gabungan dari BBKSDA, kepolisian, dan pemerintah desa sudah turun ke lapangan. Mereka mewawancarai tiga warga yang mengaku melihat harimau pada 28 September sekitar pukul 18.00 WIB,” ujar Supartono dikutip dari MCRiau.
Menurut laporan warga bernama Hendri Gule, Rito Widodo, dan Andri Miko, mereka melihat satu ekor harimau dewasa bersama dua anakan yang melintas di area kebun sawit. Namun, karena panik dan takut, ketiganya tidak sempat mendokumentasikan kejadian tersebut.
Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh di lapangan, tim gabungan tidak menemukan bukti fisik seperti jejak kaki, cakaran pohon, ataupun kotoran satwa. Area kebun sawit yang diperiksa juga tidak memiliki tegakan hutan, sehingga diduga harimau hanya melintas dari kawasan lain.
> “Meski tidak ditemukan tanda keberadaan harimau, kami tetap mengimbau masyarakat untuk waspada dan tidak beraktivitas sendirian di kebun, terutama pada sore hingga pagi hari,” jelas Supartono.
Sebagai langkah antisipatif, pihak BBKSDA memberikan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat serta manajemen perusahaan perkebunan sawit. Perusahaan juga diminta untuk memasang papan peringatan di sekitar lokasi yang dilaporkan sebagai bentuk kewaspadaan dini.
Pemerintah Desa Penghidupan turut diminta untuk terus berkoordinasi dengan BBKSDA Riau dan aparat setempat, serta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Lokasi kemunculan diduga harimau itu berada sekitar 45 kilometer dari Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling, yang merupakan salah satu habitat alami harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) — spesies langka yang kini berstatus kritis (critically endangered) di alam liar.
Komentar Anda :