Riau12.com-Kampar Utara – Kecamatan Kampar Utara resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-54 Kabupaten Kampar. Ajang bergengsi yang digelar November 2025 ini disambut antusias pemerintah kecamatan, DPRD, hingga masyarakat yang bahu-membahu menyiapkan Masjid Raya sebagai pusat acara dan menyambut kafilah dengan penuh kehormatan.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Kecamatan Kampar Utara menggelar rapat pembentukan panitia lokal di Aula Kantor Camat, Selasa (30/9/2025). Rapat dipimpin langsung oleh Camat Kampar Utara, Syamsurizal, dan dihadiri berbagai unsur penting, mulai dari Upika Kecamatan, Kapolsek Kampar, Danramil, Kepala KUA, Kepala Puskesmas, Ketua LPTQ, Korwil Pendidikan, Kepala Disdalduk KB, para Kepala Desa dan Ketua BPD se-Kecamatan Kampar Utara, kepala sekolah, tokoh masyarakat, hingga Anggota DPRD Kabupaten Kampar Ramli (Fraksi PKB) dan Rizki Ananda (Fraksi Demokrat).
Dalam rapat tersebut disampaikan bahwa Masjid Raya Kecamatan Kampar Utara akan menjadi lokasi utama pelaksanaan MTQ. Penetapan ini disambut positif, mengingat masjid tersebut merupakan salah satu ikon keagamaan di Kampar Utara yang strategis untuk menjadi pusat kegiatan.
Usai rapat, Camat bersama tim dari Dinas PUPR Kabupaten Kampar dan Anggota DPRD melakukan peninjauan ke sejumlah titik yang akan menjadi jalur masuk para kafilah maupun tamu undangan. Beberapa ruas jalan yang melintasi Desa Sawah, Tanjung, Nagaberalih, Sendayan, Kampung Panjang, Sungai Jalau, Muara Jalai, hingga Sungai Tonang menjadi sorotan karena kondisinya masih banyak yang perlu diperbaiki.
Camat Kampar Utara, Syamsurizal, menegaskan komitmen pemerintah kecamatan dalam memastikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas.
“Kami ingin memastikan MTQ berjalan lancar, aman, dan memberikan kesan terbaik. Masjid Raya sebagai pusat acara harus lebih representatif, sementara akses jalan juga harus dibenahi agar kafilah dapat masuk tanpa hambatan,” ungkapnya.
Anggota DPRD Kabupaten Kampar Fraksi PKB, Ramli, yang turut mendampingi peninjauan, menekankan pentingnya percepatan perbaikan infrastruktur. Menurutnya, akses jalan dan kenyamanan arena utama akan sangat menentukan kesuksesan acara.
“Jalan-jalan yang kita tinjau tadi kondisinya masih rusak dan perlu segera ditangani PUPR. Masjid Raya juga harus dibersihkan dan ditata lebih baik agar nyaman digunakan. Kampar Utara harus tampil sebagai tuan rumah yang membanggakan,” tegasnya.
Ramli juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Kampar, panitia kabupaten, camat, serta tokoh masyarakat yang telah bergandengan tangan dalam persiapan. Ia mengingatkan bahwa MTQ bukan sekadar perlombaan, melainkan sarana memperkuat syiar Islam, menanamkan nilai Qur’ani kepada generasi muda, serta menjaga jati diri Kabupaten Kampar sebagai “Serambi Mekkah”-nya Riau.
“Sebagai putra daerah, saya merasa bangga dan terpanggil untuk ikut serta menyukseskan kegiatan ini. Mari kita jadikan MTQ sebagai bukti kebersamaan bahwa Kampar Utara mampu menjadi tuan rumah yang baik, ramah, dan sukses,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Anggota DPRD Kampar Fraksi Demokrat, Rizki Ananda, yang menilai persiapan harus dilakukan dengan penuh kekompakan.
“Kekompakan sudah terlihat dalam rapat panitia, tinggal memastikan fasilitas siap. Jalan akses harus jadi prioritas, dan Masjid Raya harus rapi serta bersih. Kita ingin Kampar Utara benar-benar siap menyambut kafilah dan tamu undangan dengan penuh kehormatan,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Desa Sawah Ruslan mengaku senang Kampar Utara dipercaya menjadi tuan rumah MTQ kabupaten. Namun ia juga mengingatkan agar persiapan tidak bersifat sementara.
“Kami bangga MTQ digelar di sini, tapi jangan sampai jalan diperbaiki hanya untuk menyambut tamu. Setelah MTQ selesai, masyarakat tetap butuh jalan yang bagus untuk beraktivitas sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan pemuda Desa Muara Jalai, Alan, menyoroti pentingnya fasilitas umum lain seperti penerangan jalan dan pemondokan.
“Kalau jalan rusak dan lampu jalan mati, tentu kesannya tidak baik bagi kafilah. Apalagi pemondokan harus layak, jangan sampai tamu kita merasa kurang dihargai. MTQ ini kesempatan menunjukkan wajah Kampar Utara yang sesungguhnya, jadi harus benar-benar siap,” tegasnya.
Selain soal infrastruktur, masyarakat berharap MTQ juga memberi dampak ekonomi positif. Ratusan kafilah dan tamu undangan diperkirakan akan hadir, yang artinya akan ada peningkatan permintaan terhadap makanan, minuman, transportasi, penginapan, hingga kerajinan lokal.
Pedagang makanan di sekitar Masjid Raya, Ibu Rina (42), melihat MTQ sebagai peluang.
“Kalau acara besar, biasanya jualan lebih laku. Kami berharap panitia juga memberi ruang bagi pedagang kecil, jangan hanya vendor besar. Dengan begitu masyarakat bisa ikut merasakan manfaat ekonomi dari MTQ,” ujarnya.
Dengan waktu yang tinggal sebulan, pemerintah kecamatan, panitia, hingga DPRD memang harus berpacu menyelesaikan persiapan. Namun masyarakat menekankan, jangan sampai MTQ hanya menjadi panggung seremonial tahunan.
Jika infrastruktur benar-benar diperbaiki, fasilitas publik ditingkatkan, serta UMKM lokal diberi ruang untuk berkembang, maka MTQ ke-54 di Kampar Utara akan meninggalkan jejak positif. Tidak hanya syiar Islam yang menguat, tetapi juga kesejahteraan masyarakat yang meningkat.
Namun, jika semua hanya sebatas persiapan permukaan demi menyambut tamu, maka setelah acara usai masyarakat akan kembali menghadapi jalan berlubang, minim penerangan, dan ekonomi yang stagnan.
MTQ kali ini menjadi ujian: apakah Kampar Utara hanya menjadi tuan rumah, atau juga mampu memetik manfaat jangka panjang bagi seluruh warganya.(rls)
Komentar Anda :